TOKYO – Tunggal putra peringkat enam dunia asal China Chen Long tinggal selangkah lagi menyamai prestasi kompatriotnya Lin Dan di Olimpiade.
Chen Long (32 tahun) yang merupakan peraih emas Olimpiade Rio 2016, memastikan tiket final Tokyo 2020 setelah memberi pelajaran kepada andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada semifinal di Musashino Forest Plaza, Tokyo, Minggu (1/8). Chen Long memukul Ginting 21-16, 21-11.
Nama Chen kembali mendunia. Setelah meraih emas Rio 2016, Chen seperti tenggelam di bawah bayang-bayang pemain seperti Kento Momota (Jepang), Chou Tien Chen (Taiwan), Viktor Axelsen (Denmark) bahkan dengan Ginting dia sering kalah.
Namun, dengan taktik super di perempat final (menyingkirkan Chou Tien Chen) dan di semifinal tadi, inilah Chen Long. Final kedua Olimpiade beruntun.
Dia akan memiliki kesempatan untuk menyamai rekor dua emas beruntun milik Lin Dan, saat menghadapi Viktor Axelsen besok. Menghadapi Ginting pada laga siang tadi, Chen Long tampil dengan performa yang luar biasa.
Pertahanannya sangat kokoh, kontrolnya dan kepintarannya mengukur angin memaksa Ginting sering melakukan kesalahan sendiri.
“Saya sangat senang bisa masuk ke final karena itu adalah panggung impian semua atlet bulu tangkis. Jadi saya berharap dapat mengekspresikan diri saya ini besok. Sekarang saya mau beristirahat dulu,” kata Chen.
Adapun lawannya besok, Axelsen, lolos ke final setelah menghentikan mimpi pemain Guatemala Kevin Cordon. “Saya belum bisa menikmati kemenangan ini. Medali perak sudah aman, tetapi saya mengincar emas,” kata Axelsen. “Saya ingin lebih dari sekadar final. Ini (lolos ke final) tidak cukup bagi saya,” imbuhnya. (bwf/jpnn)