TASIKMALAYA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soekarjdo Kota Tasikmalaya saat ini sedang mengalami krisis oksigen.
Direktur RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Dr H. Warsito Hidayat mengatakan, ketersediaan oksigen di RSUD Kota Tasimalaya saat ini sangat menipis.
Menurutnya, saat ini ketersediaan oksigen jenis liquid (cair) hanya cukup untuk besok, sedangkan cadangan dari jenis tabung oksigen hanya untuk satu hari.
‘’Jadi apabila tidak ada droping oksigen maka stok oksigen di RSUD Soekadjo dinyatakan habis,’’kata Warsito ketika ditemui, Minggu, (25/7)
Dia mengatakan, sejauh ini ada 143 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Dr Soekadjo.Artinya dengan pasien sebanyak itu, kebutuhan oksigen di RSU Soekadjo adalah 1,2 ton per hari.
‘’jadi perbandingannya kalau kita dibantu lima ton itu maka kebutuhan oksigen hanya sampai lima hari,’’ujar Wasito.
Untuk itu, apabila sampai hari ini tidak ada droping oksigen dikhawatirkan akan terjadi kematian sangat tinggi terhadap pasien Covid-19.
Warsito mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk diberikan suplai oksigen liquid dari pihak manapun. Baik ke perusahaan penyedia oksigen PT Samator, Perusahaan yang mau membantu, pemerintah provinsi dan pemerintah kota tasikmalaya.
Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat RSUD Dr Soekardjo agar bisa dibantu untuk memenuhi kebutuhan oksigen sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Tasikmalaya.
‘’Jadi kami mohon agar RSUD Dr Soekarjo Tasikmalaya dibantu. Jika harus beli kami juga siap, tapi kalau disumbang juga Alhamdulillah, minimal malam ini atau besok oksigen ke RSUD Dr Soekarjo sudah dipasok,’’tandas Warsito. (red)