BANDUNG – Program Buruan SAE (Sehat Aman dan Ekonomis) yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mampu meningkatkan ketahanan dan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Camat Ujung Berung Jajang Hamdani mengatakan hasil buruan SAE yang dihasilkan oleh warga Kecamatan Ujung berung akan disuplai ke BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Ke depannya, BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) kan ada suppliernya. Saya sampai ketemu dengan suppliernya. Jadi hasil panen buruan SAE yang kualitasnya bagus harus dibeli,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kecamatan Ujung Berung.
“Kan tadinya orientasinya akan dijual ke Superindo, di mal, supermarket karena kualitas bagus. Nah saya enggak mau, buat apa itu mah buat orang kaya. Pasar kecil juga harus diberikan BPNT dengan kualitas sayuran yang bagus tanpa pestisida seiring dengan program pemerintah untuk menuntaskan stunting,” sambung Jajang.
Jajang menuturkan, nanti hasil panen buruan SAE akan dibeli oleh supplier BPNT untuk diberikan ke KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dengan sayuran kualitas baik hasil produksi warga setempat sendiri.
“Jadi si uangnya berputar disitu, jelas menaikkan ekonomi di Kecamatan Ujungberung dan ini ada korelasinya dengan upaya peningkatan kebutuhan hidup masyarakat di saat Covid-19,” imbuhnya.
Menurutnya dengan adanya buruan SAE, selain dapat meningkatkan ekonomi, juga dapat menghasilkan kualitas sayuran yang bagus.
“Dengan adanya buruan SAE otomatis kualitasnya kan bagus, kenapa sayurannya hasil panennya bagus? Karena tanpa pupuk anorganik, itu sudah dicek oleh Dispangtan, jadi secara kualitas bagus,” katanya.
Lebih lanjut, Jajang mengatakan, dengan hasil sayuran yang bagus, dapat mencegah kenaikan angka stunting di kecamatan tersebut.
“Ujungberung itu terutama di kelurahan Pasir Jati paling tinggi kasus stuntingnya. Sekarang alhamdulillah dengan adanya buruan SAE, ibu hamil, ibu menyusui, dibantu dengan panen hasil buruan SAE,” pungkasnya.
(MG8)
