Tak Layak Jual, 276 Hewan Kurban di Kota Bandung

BANDUNG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, mengungkapkan, pihaknya telah menemukan 276 hewan kurban yang tidak layak jual.

Data ini diperoleh dari hasil temuan di lapangan yang dilakukan sejak Selasa (13/7) hingga Kamis (15/7), kemarin.

Banyak faktor yang mengakibatkan ratusan hewan kurban ini tidak layak jual. Salah satunya, usia hewan yang belum memenuhi kriteria, ditemukan cacat pada beberapa anggota fisik dan penyakit yang terdapat dalam tubuh hewan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebutkan, jumlah ini didapat dari 73 titik lokasi penjualan hewan kurban yang tersebar di Kota Bandung.

“Sejauh ini telah kami peroleh dari 1.321 ekor sapi yang diperiksa terdapat 69 ekor sapi yang tak layak, kemudian untuk domba dari dari 3.919 ada 202 ekor juga yang tak layak jual. Dan untuk kambing ditemukan 5 ekor yang tak layak, dari 11 ekor yang kami periksa,” kata Gin Gin saat dihubungi wartawan, Jumat (16/07).

Ia juga menambahkan, selain kecatatan fisik yang ditemukan, pada jenis hewan kurban yang diperiksa terdapat hewan yang usianya terlalu muda.

“Untuk (jadi hewan kurban) domba harus yang berusia di atas 1 tahun dan sapi idealnya yang berusia 2 tahun atau lebih, ” tambahnya

Dirinya bersama tim memberikan kemudahan kepada masyarakat dengan memberikan tanda kepada hewan yang lulus pemeriksaan yakni berupa dikenakannya kalung pada hewan yang lolos kriteria.

Selain itu, masyarakat juga bisa mengakses kesiapan dan kesehatan hewan kurban melalui web atau aplikasi e-Selamat, bisa diakses melalui barcode.

“Sejauh ini penyakit yang ditemukan pada hewan adalah penyakit yang umum ditemukan seperti adanya luka goresan akibat gesekan selama di kandang dan pengangkutan dari daerah asal, bintik-bintik di sekitar area mulut dan tidak ditemukan kasus yang lebih parah lagi,” jelasnya.

Adapun saat Dispangtan menemukan masalah dari beberapa hewan, pihaknya bakal  mengarantina hewan dengan memindahkannya ke tempat yang lain dari lokasi sebelumnya, selain lebih aman yakni agar hewan lain tidak tertukar juga memudahkan petugas.

Hewan yang dikarantina akan dipantau secara berkala dan diberikan obat-obatan sesuai penyakit yang diderita.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan