Cukup Beragam, Potensi Desa Nanjung Mekar, Bagini Penjelasan Sekdes

NANJUNG MEKAR – Potensi Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung cukup banyak.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Desa Nanjung Mekar, Meti Nurwati saat ditemui Jabar Ekspres di ruang kerjanya pada Jumat (16/7).

Meti mengatakan, selain beberapa wilayah di Desa Nanjung Mekar yang berpotensi untuk dikembangkan, kreativitas warga juga dapat jadi perhatian.

“Potensi Desa Nanjungmekar ada Awug di RW01 terus ada (membuat) kerudung, diolah mandiri masing-masing warga,” ujar Meti.

Diketahui, Awug merupakan makanan khas masyarakat di Tanah Sunda atau Provinsi Jawa Barat yang terbuat dari bahan dasar tepung beras dan biasa disajikan dengan siraman gula merah cair.

“Selain Awug juga di Desa Nanjung Mekar ada di RW13 itu membuat Rangginang dan kerupuk Dole,” pungkas Meti.

Rangginang merupakan kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan dan dibentuk bulat, sementara kerupuk Dole berbahan dasar tepung tapioka mempunyai ciri khas dengan warna yang menarik dan tanpa bahan pengawet serta tidak menggunakan bahan yang berbahaya.

Selain warga yang kreatif dalam mengolah makanan, Meti mengatakan, Desa Nanjung Mekar juga memiliki potensi lahan yang dapat dikembangkan menjadi tempat wisata.

“Ada tanah carik desa dijadikan kontrakkan, pake gor. Terus ada lapang bola, kalau lapang sepak bola belum bisa dimanfaatkan maksimal,” imbuhnya.

“Ada gunung batu sama ada situ. Itu ada rencana dibikin Desa Wisata oleh BUMDes (Badan Usaha Milik Desa),” tambah Meti.

Sementara itu, Meti menjelaskan, untuk unit usaha yang dikelola oleh BUMDes cukup beragam.

“BUMDes bergerak di simpan pinjam, warung sembako dan makanan ringan, terus sarana air bersih dikelola oleh BUMDes,” ucapnya.

Dikatakan Meti, BUMDes Nanjung Mekar telah terbentuk sejak 2018 dan sampai sekarang masih berjalan dengan baik.

“Cuma simpan pinjam agak macet, warga kadang ada warga yang susah. Kita juga belum ada kerjasama dengan pihak bank, jadi masih mandiri dari dana BUMDes,” tutur Meti.

Dalam pemaparannya, Meti mengatakan, untuk pengembangan unit usaha lain yang nantinya dikelola oleh BUMDes belum ada perencanaan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan