Ini Obat Covid-19 yang Dipakai Singapura

Kepala program penyakit menular di Saw Swee Hock School of Public Health di NUS, Profesor Hsu Li Yang, mengatakan, kemajuan ini memungkinkan karena adanya uji coba platform besar, tunggal dan multi-negara seperti uji coba Pemulihan Inggris dan Solidaritas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Terapi Covid-19 yang ada terbagi dalam dua kategori.

Pertama, terapi yang menargetkan virus itu sendiri (termasuk obat antivirus dan antibodi monoklonal).

Kedua, terapi yang mengobati respons inflamasi tubuh (termasuk perawatan steroid dan modulator kekebalan).

NCID telah menerbitkan pedoman pengobatan untuk Covid-19, yang berlaku untuk semua rumah sakit di Singapura. Dokumen tersebut memberikan rekomendasi untuk manajemen terapeutik pasien dengan Covid-19 di Singapura.

Pengobatan Berdasarkan Tingkatan Penyakit

Pakar Kesehatan dr Shawn Vasoo dari NCID mengatakan, dokter pertama-tama akan mempertimbangkan apakah pasien memiliki Covid-19 yang parah atau tidak.

Lalu pasien yang didiagnosis dengan Covid-19 dievaluasi dan diklasifikasikan ke dalam empat kategori tingkat keparahan penyakit.

Empat kategori itu adalah, pertama, tanpa gejala. Yakni pasien tanpa gejala atau yang tidak memerlukan pengobatan.

Ringan, mereka dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut tetapi tidak menunjukkan gejala pneumonia.

Sedang, pasien dengan pneumonia tetapi tidak memerlukan terapi oksigen tambahan.

Parah atau kritis, pasien yang menderita pneumonia dan membutuhkan oksigen terapi, dan mungkin memerlukan dukungan di bawah perawatan intensif.

Shawn Vasoo mengatakan, pasien tertentu pada minggu pertama dengan kondisi parah, dapat menggunakan obat antivirus remdesivir untuk mempercepat pemulihan.

Beberapa pasien berisiko tinggi yang belum mendapat dukungan oksigen dan masih dalam tahap awal penyakit juga bisa menggunakan remdesivir. (jawapos)

Tinggalkan Balasan