BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan tanggapan perihal meninggalnya Lansia di dalam taksi online.
Menurutnya, meninggalnya warga Bandung di dalam taksi online disebabkan terlalu lamanya taksi online itu membawa pasien.
Sebab, Sopir taksi online mencoba mencari alternatif jalan lain untuk menuju rumah saki. Padahal, jika dalam kondisi darurat, apalagi membawa pasien petugas yang berada di penyekatan pasti akan memperbolehkan melintas.
’’Jadi lansia tersebut meninggal bukan akibat dari penyekatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat,’’kata Ridwan Kamil kepada wartawan, Sabtu, (10/7).
Meninggalnya pasien di dalam kendaraan hanya asumsi dari sopir. Sebab, berdasarkan arahan dari Kapolda Jabar, kendaraan apa pun yang membawa pasien dipersilakan melewati pos penyekatan.
Pengemudi atau pihak keluarga dapat mendatangi dan berbicara kepada petugas penjaga penyekatan.
“Kata Pak Kapolda kalau bawa orang sakit tinggal bilang, dengan rasa kemanusiaanya pasti mengizinkan. Jadi, ceritanya harus lengkap,” ujarnya.
Sebelumnya, lansia bernama Kokom Komariah asal Cinambo Kota Bandung meninggal dunia di perjalanan di dalam taksi online saat hendak menuju ke rumah sakit pada Kamis (8/7).
Kokom meninggal dalam perjalanan dikarenakan kondisi rumah sakit Hermina penuh. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Santosa di Jalan Kebon Jati. Namun, karena diberbagai titik sedang ada penerapan PPKM Darurat. Akhirnya Kokom mneinggal di dalam perjalanan. Karena tak sempat tertangani secara medis. (mg1/red)