BANDUNG – keberadaan tempat Isolasi Mandiri (Isoman) di tingkat desa harus segera dibentuk. Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi keterisian fasilitas kesehatan di rumah sakit.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan Jabar XII (Kabupate/Kota Cirebon dan Indramayu) Yuningsih mengatakan, setiap desa harus memiliki ruang Isoman untuk warganya.
Menurutnya, berdasarkan gasil kunjungan kerja, Pemerintah Kabupaten Cirebon sudah memfasilitas tempat Isoman bagi masyarakat pedesaan yang bersumber dari dana desa.
Yuningsih menjelaskan, saat ini sebesar 8% dana desa sudah dialokasikan untuk pengadaan fasilitas Isoman bagi masyarakat daerah pedesaan.
“Ini antisipasi yang sangat bagus ada 8 persen dana desa disiapkan untuk fasilitas isoman bagi masyarakat,” jelas Yuningsih saat dihubungi. Kamis, (7/7).
Yuningsih mengatakan, hal yang melatarbelakangi hadirnya fasilitas Isoman ditingkat desa selain akibat penuhnya kapasitas rumah sakit di daerah, juga kurangnya pemahaman masyarakat terkait proses pelaksanaan Isoman.
“Sebelumnya ketika masyarakat mengalami gejala mereka melakukan Isoman hanya berdiam diri di rumah tidak melakukan tindakan lain, padahal tidak seperti itu isoman yang seharusnya,” katanya.
“Ketika tidak bergejala isoman bukan berarti hanya berdiam diri di rumah, tetap harus mendapatkan obat-obatan dan asupan-asupan lainnya sehingga dapat mempercepat pemulihan,” tambahnya.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKB tersebut menyatakan, ketika ada masyarakat yang tekonfirmasi terpapar covid-19 dan tidak bergejala berat bisa menggunakan fasilitas Isoman yang disediakan oleh pemerintah desa.
“Masyarakat yang terkonfirmasi positif namun tidak bergejala berat bisa melakukan Isoman di kantor desa, disediakan sebuah ruangan yang dipenuhi kelengkapannya dan mendapatkan pemantauan langsung dari pihak desa maupun Puskesmas setempat,” tutup Yuningsih. (red)