BANDUNG – Ribuan kendaraan menumpuk di depan gerbang tol Pasteur. Penumpukan terjadi karena Kota Bandung tengah menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Adanya penyekatan itu, banyak dari pengendara yang merasa dirugikan. Sebab, tidak tahu kalua Tol Pasteur itu ditutup.
Menaggapi masalah ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, seharusnya kemacetan di ointu masuk tol Pasteur tidak perlu terjadi.
Terlebih, Polrestabes Bandung sudah memberikan sosialisasi terkait akan adanya penyekatan kendaraan di pintu keluar tol Pasteur.
“Ini harus terus perluas informasi rasanya pak polisi berapa kali bicara pak kapolrestabes juga sering membicarakan,’’kata Ema kepada wartawan, di Balikota Bandung, (6/7).
Kendati begitu, Ema bertanya-tanya apa benar masyarakat tidak tahu atau tahu coba-coba?,” tanya Ema
Menurutnya, pemkot Bandung akan terus konsisten dalam menjalankan aturan PPKM Darurat termasuk mengurangi mobilitas masyarakat.
“5 M ini sudah satu tahun gembargemborkan bukan hanya bermasker, jaga jarak dan cuci tangan tapi yang utama sekarang meminimalisasi mobilitas kecuali kegiatan yang super urgent dalam kondisi darurat boleh,” jelasnya.
Kendati begitu, berdasarkan pantauan Jabarekspres.com, saat ini kondisi di pintu keluar tol Pasteur sudah bisa teratasi. Jalur kiri dan kana tol terlihat lengang. Bahkan, ketika mencoba untuk mengklarifikasi tidak ditemui petugas yang sedang berjaga.
Lebih lanjut Ema pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bandung untuk bersama-sama mengikuti aturan yang sudah diputuskan oleh pemerintah.
“Saya harapkan semua bisa memahami itu. Kita tidak dalam posisi ingin menyusahkan masyarakat tapi kondisi menuntut untuk itu. Kalau tidak dilakukan pengetatan melalui penyekatan apa yang terjadi. Apa bedanya darurat dengan tidak. Apalagi saya lihat jabar ada 15 zona merah nambah lagi,” pungkas Ema. (red)