BKKBN Siapkan Generasi Unggul untuk Petik Bonus Demografi

BANDUNG – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, kondisi kependudukan saat ini harus memiliki SDM unggul untuk Indonesia Maju.

Pasalnya, proporsi pemuda cukup banyak sehingga menjadi beban bagi negara untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas.

Hasto menyebutkan, generasi unggul harus dipersiapkan untuk bisa memetik bonus demografi yang diperkirakan pada 2030 jumlah penduduk Indonesia usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar jika dibanding dengan penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

“Kalau kita lihat proporsi antara yang produktif dan tidak, maka Indonesia sangat strategis. Sebab defendrasio sangat rendah sehingga peluang demografi bisa lebih maju,” ucap Hasto di Bandung, Senin (5/7).

“Kita harus menyiapkan betul tenaga yang berkualitas berdaya saing sebab kalau tidak, bonus demografi itu akan lewat begitu saja, tanpa kita bisa memetik atau mentransformasikan menjadi kesejahteraan,” imbuhnya.

Dalam hal ini, katanya, BKKBN memiliki beberapa tugas, khususnya dalam hal pencegahan. Salah satunya, mencegah terlalu sering/ respacing jarak kehamilan.

Mencegah terlalu muda berarti penundaan usia pernikahan. Mencegah terlalu banyak, berarti dua anak cukup. Mencegah terlalu tua, berarti kalau umur 35 tahun ke atas.

“Dengan cara seperti itu, generasi bayi yang dilahirkan ialah generasi unggul sehingga Indonesia bisa memetik bonus demografi. Jadi, kualitas SDM ini dimulai sejak bayi. Seribu hari pertama kehidupan ini harus disiapkan,” katanya.

Hasto menjelaskan pekerjaan rumah bersama, yakni bagaimana untuk mengondisikan agar nantinya semua provinsi berpeluang memasuki bonus demografi.

Ia juga mengingatkan bahwa syarat Indonesia bisa memetik bonus demografi ketika angka kematian ibu rendah, angka kematian bayi rendah, partisipasi pendidikan tinggi, pengangguran sedikit, pekerja sektor formal lebih banyak, angka harapan hidup tinggi, dan orang tua banyak yang produktif.

“Generasi muda berpengaruh terhadap masyarakat untuk kesejahteraan ini ialah muda smagat menentulan bisa menciptalan kesejahteraan masyarakat dimasa akan datang,” jelasnya.

Maka yang nanti akan pasangan hidup baru bisa menjadi penentu kalau mudah kehamilan tidak banyak juga bisa bekerja baik bisa mencapai bonus demograsi. Kalau tidak bisa jatih di missdemografi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan