Disebut King of Lip Service oleh BEM UI, Presiden: Kritik ya Boleh-Boleh Saja

JAKARTA – Presiden Joko Widodo akhirnya menanggapi kritik yang dilontarkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kepada dirinya. Jokowi meminta kampus tak menghalangi mahasiswanya untuk memberikan kritik.

”Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi, kritik itu ya boleh-boleh saja,” tutur Jokowi di Istana Merdeka. Namun, Jokowi mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya-budaya tata krama dan sopan santun.

Jokowi memandang kritik para mahasiswa kepada dirinya sebagai hal biasa. ”Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat,” ungkapnya.

Bukan hanya mahasiswa, Jokowi mengatakan bahwa dirinya kerap mendapatkan kritik. ”Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo. Kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh,” ujarnya.

Dalam kesempatan lain, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan tidak ada sanksi yang diberikan UI kepada anggota BEM UI. Hal tersebut ditegaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek Nizam saat dihubungi kemarin (29/6).

”Saya sudah klarifikasi ke teman-teman UI. Tidak ada sanksi,” ujarnya.

Mengenai pemanggilan yang dilakukan pihak kampus sebelumnya, Nizam mengatakan bahwa itu merupakan proses klarifikasi atas kabar yang tengah ramai diperbincangkan.

Lagi pula, menurut dia, komunikasi pimpinan kampus dan mahasiswa memang harus terus dibangun. Namun, Nizam enggan mengomentari saat ditanya soal pola kritik yang disampaikan BEM UI kepada pemerintah. (jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan