Kedua negara juga akan lebih mengintensifkan kerjasama di bidang lingkungan hidup. Antara lain di bidang penanganan sampah perkotaan dan pengelolaan sampah plastik dimana Ceko banyak memiliki keunggulan, pengalaman dan expertise.
Selain itu, telah diidentifikasi sejumlah kerja sama potensial kedua negara di bidang renewable energy guna penurunan emisi gas buang seperti hydropower, geothermal, tenaga surya, dan kerjasama pengembangan teknologi baterai untuk mobil listrik.
Sebagai sesama negara produsen batu bara, Ceko siap mendukung pemanfaatan batu bara yang bersih dan ramah lingkungan (clean coal technology). Kedua negara juga telah menyepakati pertukaran experts di bidang Sumber Daya Mineral melalui pembentukan Working Group dalam mekanisme kerjasama bilateral.
Terkait perubahan iklim, Indonesia terus berupaya untuk memenuhi National Determined Contributions (NDC) sesuai target Perjanjian Paris dan target yang terangkum dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Dijelaskan komitmen kuat Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi gas buang sebesar 29% (secara mandiri) dan 41% dengan dukungan dan kolaborasi internasional.
Dalam kesempatan ini, pihak Ceko memberikan apresiasi atas upaya Indonesia dalam menurunkan laju deforestasi di Indonesia. Untuk itu ditegaskan kembali kesiapan Ceko untuk mendukung dan bekerjasama lebih erat di bidang kehutanan.
Sehubungan dengan penanganan pandemi Covid-19, Pemerintah Ceko juga siap membantu dan bekerjasama dalam pengadaan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan yang akhir-akhir ini sangat dibutuhkan oleh banyak negara di dunia.
Kunjungan yang dilakukan di tengah Pandemi Covid-19 menunjukkan komitmen kuat Ceko untuk senantiasa meningkatkan kerjasama bilateral dengan Indonesia di bidang ekonomi, perdagangan dan lingkungan hidup. Selama kunjungan delegasi ke Indonesia, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Turut hadir mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam pertemuan ini, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko, Y.M. Kenssy Dwi Ekaningsih, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika, dan Timur Tengah Kemenko Perekonomian Fajar Wirawan Harijo. (frh/fsr)