Dari rentetan kasus yang terjadi di Kota Tasikmalaya, klaster keluarga cukup mendominasi. Pasalnya kontak fisik di dalam rumah terbilang lebih intensif.
Hasil evaluasi Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, klaster keluarga ada di urutan tertinggi kasus penularan dengan jumlah 3.276 kasus. Diikuti oleh klaster keagamaan sebanyak 1.597 kasus, klaster perkantoran 792 kasus, pelaku perjalanan dan beberapa klaster lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat menjelaskan bahwa selain kasus positif, jumlah pasien meninggal pun cukup tinggi. Pekan ini, tidak rata-rata dua sampai tiga pasien yang meninggal. “Hari ini (kemarin, Red) saja sudah ada 9 orang yang meninggal,” terangnya.
Ada pun kasus meninggal yang mendominasi merupakan warga lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta. Maka dari itu, pihaknya terus menggenjot upaya vaksinasi supaya menekan angka kematian. “Meskipun ada potensi positif, tapi risiko kematiannya kecil,” ujarnya.
Soal meningkatnya kasus positif Covid-19, kata Uus, kebanyakan memang tanpa gejala dan ditangani dengan isolasi mandiri. Tetapi, tidak sedikit pasien bergejala sehingga ruang isolasi terbilang penuh. “Saat ini, kami sedang upayakan menambah lagi fasilitas untuk isolasi,” tuturnya. (Fin.co.id)