“Ya mengkritisi juga sebetulnya. Seperti mall dan restoran atau kafe itu kan bisa menjadi klaster COVID-19,” ujarnya.
“Lalu pemerintah seakan mengabaikan itu, tapi kalau wisata ketika ada ledakan kasus baru tutup. Sementara saat kasus melandai, terlena enggak ada langkah apa-apa,” tegasnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap manut pada keputusan pemerintah terkait upaya menekan kasus COVID-19 yang tengah meledak dengan menutup sektor wisata.
“Ya intinya kita manut saja, karena kita juga tidak mau jadi sarana penyebar kasus positif COVID-19. Kita juga engga mau pandemi ini berlarut-larut,” tandasnya. (mg6)