Bergotong Royong Menangani Situasi Zona Merah Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana menambahkan, jika tidak tertib dan patuh dalam menjalankan protokol kesehatan, virus tersebut dapat menular ke orang lain. Artinya, masyarakat harus bergotong royong dalam menjalankan 5 M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilisasi.
Grace mengungkapkan RSUD Soreang lama akan dijadikan tempat isolasi Covid 19 dengan kapasitas 100 bed.
“Dampak dari pascalibur lebaran (kenaikan kasus positf Covid 19). Masyarakat dari sekarang harus hati-hati supaya kita ke depan tidak menambah kasus lagi,” kata Grace.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bandung, Riki Ganesa mempertanyakan eksistensi 100 hari kinerja Bupati Bandung, khususnya mengenai pengendalian atau penanganan laju Covid 19 di Kabupaten Bandung.
“Saya meyakini, ketika kinerja baik, berarti hasilnya baik. Namun, kinerja Satgas Covid 19 Kabupaten Bandung dalam penanganan pandemi saya kira belum maksimal. Sehingga menyebabkan Kabupaten Bandung menjadi zona merah kembali,” kata Riki saat dihubungi via telepon.
Isu 100 hari kerja Bupati Bandung yang kerap digulirkan, menurut Riki, lebih mengedepankan pada ranah-ranah formalitas dan seremonial seperti launching program dan sebagainya.
Menurut Riki, seharusnya pihak Pemerintah Kabupaten Kota fokus ke pandemi Covid-19 dulu karena keselamatan rakyat adalah prioritas. Otomatis, penguatan kinerja ataupun fokus pikiran harus dipusatkan kepada penanganan Covid-19.
“Saya tetap mengapresiasi ada sedikit gebrakan dari Bupati. Cuman saya mengkhawatirkan kondisi peningkatan kasus Covid 19 yang bisa mengganggu eksistensi kinerja 100 hari Bupati. Saya berharap Bupati lebih fokus pada penanganan Covid-19,” tandasnya. (yul)