DEPOK – Permasalahan sampah di Kota Depok semakin kompleks dari waktu ke waktu. Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengaku telah menemukan cara untuk mengurai permasalahan klasik tersebut, salah satunya dengan metode pemilahan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Ety Suryahati menuturkan, dalam mengurai masalah sampah tersebut, pihaknya telah menemukan metode pemilahan sampah yang dianggap mampu mengatasi penumpukan sampah, khususnya di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
“Alhamdulillah, berkat adanya pemilahan sampah, Pemkot berhasil menekan sebanyak 30% sampah yang dibuang ke TPA Cipayung,” kata Ety Suryahati kepada wartawan, Selasa (8/6).
Tidak hanya berupaya dengan pemilahan sampah, Ety juga mengatakan, pihaknya kini sedang mendorong pembentukan Bank Sampah (BS) di setiap kelurahan yang ada di Kota Belimbing itu.
“Merujuk data terakhir, kurang lebih sekitar 319 kelompok yang sudah membangun bank sampah di wilayahnya masing-masing yang tersebar di 63 kelurahan,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengaku jumlah tersebut masih belum pasti, mengingat masih banyak pembentukan bank sampah di beberapa kelurahan yang belum terdata.
“InsyaAllah, kami akan terus menambah jumlah bank sampah yang ada, sehingga masalah sampah ini perlahan dapat teratasi,” paparnya.
Ety juga mengaku terus mendorong pembentukan Unit Pengolahan Sampah (UPS) di tiap kelurahan.
“Alhamdulillah sejauh ini sudah ada 30 UPS organik yang terbentuk. Kami akan terus berupaya meningkatkan UPS di masing-masing kelurahan,” pungkasnya. (Mg12/hrs)