TEPAT HARI INI, Selasa, 8 Juni 2020, para driver GoKilat di Jabodetabek dan Bandung kompak melakukan aksi mogok massal dengan cara menonaktifkan bid/off bid.
Aksi mogok tersebut ditenggarai akibat dari adanya pemotongan insentif secara sepihak, yang dilakukan pihak Gojek-Tokopedia (GoTo).
Selain itu, aksi mogok massal ini juga diwarnai sejumlah karangan bunga duka yang berasal dari para driver GoKilat.
Tak seperti biasanya, yakni mengantar pesanan para pengguna jasa layanan GoTo.
Kali ini para driver GoKilat mengantarkan kritikan dan pesan yang penuh kekecewaan lewat 8 karangan bunga hasil iuran driver GoKilat se-Jabodetabek & Bandung.
Tak main-main, karangan bunga tersebut dikirimkan langsung ke kantor Gojek. Aksi mogok massal para driver yang penuh warna ini, sampai sekarang, masih ramai jadi bahan pembicaraan netizen di sosial media.
Dilansir dari pemilik akun Twitter @arifnovianto_id, yang membagikan sejumlah foto dari karangan bunga serta mengabarkan jalannya aksi mogok tersebut, mencuit dalam salah satu postingannya.
“Pengiriman karangan bunga ini sebagai pertanda bahwa aksi pemogokan driver telah dimulai. Pemogokan akan dilakukan slma 3 hari sejak tgl 8 Juni,” tulisnya.
“Karangan bunga (KB) sudah ditaruh di Kantor Gojek. Sempat terjadi sdkit keriburan karena pihak Gojek menolak KB ditaruh di luar pagar, alasanny agar tidak diambil Satpol PP. Pihak driver kecewa dng tindakan trsbut & menilai sbgai cara agar masy tak tahu bhwa ada problem di Gojek,” lanjutnya.
Kendati demikian, sang pemilik akun tak menjelaskan kantor Gojek yang mana.
Adapun, masih dikutip dari cuitan @arifnovianto_id, berdasarkan data dari lapangan, perkiraan 80 persen driver GoKilat melakukan off bid massal.
“Mereka menyebar di beberapa titik untuk mengadvokasi dan memberi informasi ke driver yang lain terkait alasan mengapa mogok kerja diperlukan guna memperoleh keadilan,” tambahnya.
Perlu dicatat, tulis @arifnovianto_id, pemogokan hanya dilakukan driver Gojek dilayanan GoKilat, bukan layanan GoFood, GoRide, GoCar, dan lain-lain.