Berdayakan Masyarakat Tanam Jahe, Desa Margaluyu Harap Bisa Buka Peluang Usaha Baru

Sekretaris Desa Margaluyu, Ryan Syaifurrakhman saat ditemui di tempat kerjanya pada Rabu (2/6). (Yanuar Baswata/Jabar Ekspres)
Sekretaris Desa Margaluyu, Ryan Syaifurrakhman saat ditemui di tempat kerjanya pada Rabu (2/6). (Yanuar Baswata/Jabar Ekspres)
0 Komentar

SUMEDANG – Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang berdayakan masyarakat menanam jahe.

Hal itu dijelaskan Sekretaris Desa Margaluyu Ryan Syaifurrakhman, pihak desa telah berencana memanfaatkan lahan untuk ditanami jahe.

Tanaman jahe sengaja dipilih selain karena panennya yang tidak membutuhkan waktu lama, juga karena tidak begitu sulit diterapkan oleh masyarakat.

Baca Juga:Menurun, Tingkat Disiplin Prokes Masyarakat Bandung, Oded Bilang BeginiMemotret Momen Memorable dengan Quad Camera 64 MP di Redmi Note 10S

“Secara budidaya masyarakat punya kemampuannya, cara menanamnya bisa,” kata Ryan kepada wartawan Jabar Ekspres di tempat kerjanya, Rabu (2/6).

Ia menerangkan dalam hal ini perlu adanya kerja sama dari warga dengan pihak desa. Sebab jika nantinya berjalan untuk kebutuhan proses penanaman jahe akan dibantu oleh desa.

“Kita fasilitasi. Walaupun daerah pertanian banyaknya di dusun dua, tiga dan empat, tapi di dusun satu tetep ditawarkan,” ujarnya.

Karena dusun satu tidak memiliki lahan, kata Ryan, antisipasinya penanaman jahe akan dilakukan dengan sistem polybag.

Selain itu, lanjut Ryan, pihak desa juga coba mengantisipasi penanaman Jahe melalui lahan yang dinilai tidak produktif guna dapat memberdayakan masyarakat.

Sementara itu untuk sistem penjualan dari hasil panen jahe akan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Nanti ditampung BUMDes, kalau memungkinkan tidak hanya menampung tapi membeli, sehingga BUMDes memerankan fungsi mediator,” imbuh Ryan.

Baca Juga:Evaluasi PTM di Cimahi, Begini Penjelasan DisdikVaksinasi Lansia, Dinkes Depok Sebut Dosis Kedua Sudah Capai 22.588 Orang

Ryan menerangkan untuk saat ini telah berjalan 1.500 bibit, namun belum menggunakan anggaran desa alias masih swadaya masyarakat.

Hal tersebut disebabkan warga cukup antusias dengan program baru, selain itu juga dikarenakan pihak desa ingin melihat terlebih dahulu keseriusan serta ketekunan warga dalam menanam jahe.

“Ada warga yang punya lahan pengen nanem silahkan, ada yang belum ada bibit dikasih juga ada donatur,” pungkas Ryan.

Setelah prospek terlihat bagus, warga yang berpartisipasi juga memiliki kemampuan dalam menanam jahe, maka, ucap Ryan, pihak desa akan langsung berikan fasilitas dan bantuan yang diperlukan guna mengembangkan program tersebut.

“Pupuknya kita fasilitasi, bibitnya kita fasilitasi, kemudian butuh polybag nanti kita siapkan,” kata Ryan.

Melalui program tersebut Ryan berharap dapat membentuk kultur membudidayakan jahe bagi warga serta dapat membuka peluang usaha untuk masyarakat.

0 Komentar