DEPOK – Kabar terbaru mengenai rencana penutupan gerai Giant Supermarket di seluruh Indonesia ternyata menimbulkan kejutan luar biasa di kalangan masyarakat.
Dari informasi yang beredar, disebutkan PT Hero Supermarket Tbk. (HERO Group) yang merupakan induk perusahaan Giant Supermarket rencana akan melakukan penutupan seluruh gerainya pada Juli mendatang.
Kabar tersebut langsung direspon oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, yang berencana melakukan komunikasi dengan pihak manajemen Giant di Kota Belimbing itu.
“Dalam waktu terdekat kami akan menemui manajemen Giant Kota Depok. Kami sudah membahas hal ini sebelumnya dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pekerja (Aspek) Indonesia untuk mengambil langkah-langkah berikutnya,” kata Kepala Disnaker Kota Depok, Manto pada Jumat (28/5).
Sementara, Koordinator Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Kota Depok, Mohammad Saihu saat ditemui Jabar Ekspres di Depok, Sabtu (29/5), menegaskan agar Pemkot Depok jangan sampai gagap dalam menyikapi persoalan ini.
Pengamat Kebijakan Publik Kota Depok itu mengaku keputusan yang diambil oleh pihak pengelola Giant Supermarket itu akan menimbulkan efek luar biasa khususnya dalam aspek sosial dan ekonomi.
“Tentu dampaknya bukan hanya soal ekonomi, tapi juga berdampak pada masalah sosial dan kriminal,” kata Saihu kepada wartawan, Sabtu (29/5).
Belum lagi, kata dia, kabar serupa juga datang dari sejumlah perusahaan lainnya yang rencana akan melakukan penutupan secara mendadak terhadap beberapa unit bisnis yang dimiliki.
“Bagi saya ini masalah serius, mengingat langkah serupa juga rencana akan dilakukan sejumlah perusahaan. Sebut saja rencana penutupan 96 Kantor Cabang BNI 46, disusul Bank Mandiri, Maskapai Garuda, Sriwijaya dan lainnya. Dan yang menarik banyak di antara karyawan dari perusahaan itu merupakan warga mereka Depok,” paparnya.
Karena itu, pihaknya mengaku prihatin dan meminta agar Pemkot Depok segera mengambil langkah-langkah konkret guna mengatasi potensi masalah yang muncul di kemudian hari.
“Pemerintah Depok harus punya kepekaan tinggi untuk menciptakan berbagai langkah antisipasi. Dinasker Kota Depok harus bekerja optimal untuk kreatif menciptakan lapangan kerja, semisal bekerja sama dengan industri-industri yang ada di Depok untuk membuat pelatihan,” urainya.