Kreativitas Warga Cipageran Asri, Olah Sampah Jadi Produk Eco Enzyme

CIMAHI – Tangani permasalahan sampah, salah satu RT di wilayah Cipageran Asri kompak berinisiatif membuat olahan produk Eco Enzyme yang berasal dari sampah organik seperti buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu) dan air.

Ketua RT 04, Arif Purnomo mengatakan, tujuan para warga membuat olahan produk Eco Enzyme ini yakni menanggulangi sampah-sampah organik yang dibuang begitu saja oleh masyarakat.

“Kita tampung dan kita ajarkan juga kepada warga RT 04 supaya diketahui bahwa sampah organik ini (kulit buah, sayuran yang sudah busuk,dll.) bisa kita manfaatkan,” ujarnya saat ditemui di Kawasan RT 04 RW 18, Komplek Cipageran Asri, Jumat (28/5).

Eco Enzyme merupakan produk lingkungan yang mudah digunakan dan mudah dibuat. Proses pembuatan eco enzyme ini hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organic sayur dan buah.

Adapun produk Eco Enzym tersebut memiliki warna cokelat pekat serta aroma fermentasi asam manis yang kuat.

Hasil pembuatannya ini bisa menjadi cairan multiguna dan permentasinya dapat mendukung kebutuhan rumah tangga, pertanian dan juga peternakan.

Pada dasarnya, Eco Enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang sangat berguna, yaitu dengan menggunakan sampah buah atau sayuran.

Pengolahan ini juga merupakan salah satu cara untuk menangani sampah rumahan. Yakni dengan memanfaatkan sisa-sisa sampah dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat.

Selain itu, hasilnya, cairan dapat digunakan sebagai pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif untuk tanaman.

“Dalam pembuatan ini keterhambatannya gak ada, relatif. Saat ini warga sudah cukup baik dalam membuat eco enzyme dan secara rutin juga. Setiap Senin kumpul dengan warga, jadi kita juga kasih edukasi ke warga,” ujarnya.

“(Rencananya) nanti ke depan juga kita mengedukasi warga-warga yang lain se-Cipageran Asri untuk membuat eco enzyme,” sambung Arif.

Kendati demikian, tak selamanya usaha para warga berhasil. Terkadang, lanjut Arif, sistem penutupan yang bagus dan campuran bahan-bahan yang kurang sempurna menjadi penyebab ketidakberhasilan warganya saat membikin produk Eco Enzyme.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan