JAKARTA – Remaja merupakan fase transisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja perempuan umumnya mengalami fase pubertas yakni haid atau menstruasi. Sebagian dari mereka merasa malu atau masih tabu untuk bertanya seputar hal-hal ini. Padahal, mereka penting untuk mengetahui bagaimana cara membersihkan darah menstruasi agar tetap higienis dan bersih.
Sensus Penduduk 2020 menunjukkan 11,5 juta kaum perempuan Indonesia berada di kelompok usia 10-14 tahun. Kesadaran mereka akan perilaku hidup bersih dan sehat saat menstruasi juga masih relatif rendah. Tercatat, ada 1 dari 2 remaja perempuan yang tidak mengganti pembalut mereka setiap 4-8 jam serta tidak mencuci tangan mereka dengan sabun sebelum dan sesudah menggantinya.
Merespon kondisi tersebut dan turut merayakan Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia (World’s Menstrual Hygiene Day) yang diperingati setiap tanggal 28 Mei, PT Johnson & Johnson Indonesia (Johnson & Johnson Indonesia) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) memberikan edukasi manajemen kebersihan menstruasi. Dalam webinar bertajuk ‘WiSTEM2D Talk: Let’s Start the Conversation About Menstruation!’ yang digelar secara daring diharapkan membantu remaja perempuan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan reproduksi sejak dini sehingga mampu mempraktikan pola hidup sehat dan bersih saat mengalami menstruasi.
“Beberapa tahun yang lalu, norma sosial masih menganggap menstruasi sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Komitmen ini kemudian menjadi tradisi bagi kami secara global untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan kaum perempuan selama lebih dari 130 tahun,” kata Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne, dalam webinar baru-baru ini.
“Kami mendorong kedua ratus remaja perempuan untuk menjadi duta kebersihan menstruasi dengan membagikan pengetahuan yang telah diperoleh kepada kaum perempuan lainnya di lingkungan terdekat mereka. Hal ini selaras dengan keyakinan kami bahwa kaum perempuan dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan individu, komunitas, dan dunia yang lebih sehat,” katanya.
Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia Natalia Soebagjo mengatakan, menstruasi tampaknya juga belum menjadi isu yang lumrah dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Pengetahuan yang kurang memadai mengenai menstruasi telah membatasi partisipasi dan prestasi remaja perempuan di sekolah.