BANDUNG – Literasi digital menandai sebuah kebangkitan untuk Indonesia yang harus dijadikan momentum agar negara dapat bergerak maju.
Dahulu kebangkitan nasional diwarnai dengan melawan kolonialisme, kini adalah waktunya kebangkitan nasional melawan literasi digital yang harus ditingkatkan.
Demi mencapai kemampuan literasi digital yang mumpuni, Pemerintah Republik Indonesia menggagas program bertajuk “Indonesia Makin Cakap Digital”.
Bertempat di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Kamis (20/5) Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa kemampuan literasi digital merupakan keahlian yang wajib dikuasai.
“Dunia digital hari ini menjadi sebuah kewajiban, keharusan, dan paksaan. Bukan lagi pilihan, bukan lagi skill yang tidak bisa dijadikan hal yang utama,” ujar Ridwan Kamil.
Kecapakan dalam menguasai dan membuat konten digital wajib dipahami oleh semua kalangan dijaman seperti sekarang, baik itu oleh anak-anak maupun lanjut usia.
Ridwan Kamil memberi contoh, bahwa ibunda tercintanya yang sudah berusia lanjut tetap dituntut untuk menjalani transisi perubahan gaya hidup menuju digitalisasi.
“Dari mulai anak kecil sampai nenek-nenek sekarang dipaksa untuk memahami digital, ibu saya usia 82 tahun sejak Covid berkomunikasi via Line, sudah paham emoticon, sudah bisa nulis ‘wkwkwk’, sudah kirim video nasihat, sticker, dan lain-lain,” ungkapnya, sambil diiringi helak tawa tamu undangan.
Ia juga menerangkan bahwa pegguna dunia digital terbagi menjadi dua kategori, yakni digital migran bagi yang sudah usia sepuh dan digital native untuk generasi Z.
“Usia 82 tahun adalah kategori digital migran kalo anak saya digital native, dari kecil sudah tidak pakai jam tangan karena useless kan sudah ada di hp katanya, itu logika digital native bertemu nenek saya yang digital migran,” lanjut gubernur.
Pria yang juga sering disapa Kang Emil tersebut, berharap dengan adanya program ini dalam membantu dan memperlancar masyarakat dalam mengarungi dunia digital. (MG7/son)