Kukukulum 2013
Untuk memenuhi kebutuhan kompetensi Abad 21, UU Sisdiknas memberikan arahan yang jelas, bahwa tujuan pendidikan harus dicapai salah satunya melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi lulusan program pendidikan harus mencakup tiga kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga yang dihasilkan adalah manusia seutuhnya.
Kompetensi lulusan jenjang satuan pendidikan pun masih memerlukan rencana pendidikan yang panjang untuk pencapaiannya. Sejalan dengan UU, kompetensi inti ibarat anak tangga yang harus ditapak peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang satuan pendidikan. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran mata pelajaran-mata pelajaran yang relevan. Setiap mata pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan. Dengan kata lain, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan kompetensi inti.
Kurikulum Revolusi Mental
Akhirnya Kurtilas harus sampai di sini, pemerintahan Pak Jokowi dengan bahasa yang halus, mempersilahkan sekolah yang sudah menjalankan tiga semester untuk dituntaskan. Sementara yang baru satu semester atau belum sama sekali kembali ke kurikulum 2006 atau KTSP. Tentunya bagi kita sebagai garda depan, kurikulum apapun siap melaksanakan. Yang jelas dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentunya kurikulum harus mampu menjawab tantangan zaman. Bukankah setiap menteri mempunyai mimpi yang besar untuk memajukan negeri ini, lewat pendidikan? Toh dari awal sebelum terbentuknya pemerintahan sekarang sudah digadang-gadang Revolusi Mental. tidak berlebihan jika KTSP plus Kurtilas dikolaborasi dengan penyempurnaan kurikulum pemerintah yang baru terbentuk, Kurikulum Revolusi Mental.
Merdeka Belajar
Kini dengan nakoda baru pemerintah mencanankan kosep “Merdeka Belajar”. Terobosan ini menjadi jawaban di tengah-tengah persaingan global seperti disampaikan Mas Menteri, panggilan Nadiem Makarim yang kini menjabat Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi, “Kenapa kami memilih “Merdeka Belajar” dari awal? Jawabannya ada dua , pertama filsafat Ki Hadjar Dewantara menginsipirasi saya dan tim saya mengenai dua konsep, satu adalah kemerdekaan, kedua adalah kemandirian,” kata Nadiem saat rapat kerja dengan Komisi X di DPR RI, beberapa bulan yang lalu.