BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan tidak menutup tempat wisata meski sebelumnya telah mengalami lonjakan pengunjung. Khususnya di Kebun Binatang Bandung saat libur pasca Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengklaim masyarakat yang berkunjung tempat wisata bisa dikendalikan untuk menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, tempat wisata tidak ditutup karena ia menyebut puncak lonjakan wisata itu telah terjadi pada Minggu (16/5) lalu.
“Karena diperkirakan terjadi lonjakan itu kemarin, mudah-mudahan kita dengan strategi lain,” kata Oded di Pendopo, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, (17/5).
Dia mengatakan strategi lain untuk mencegah kerumunan yakni dengan penutupan akses jalan menuju ke tempat wisata ketika jumlah pengunjung dirasa akan melebihi batas kapasitas.
Sebelumnya hal itu juga telah dilakukan oleh pihak kepolisian di Jalan Tamansari akses menuju Kebun Binatang Bandung. Namun pengunjung yang tak kehabisan akal, tetap berdatangan dengan berjalan kaki.
Hal itu pun memang menurut Oded kini menjadi persoalan protokol kesehatan. Sehingga menurutnya skema buka tutup jalan disebut bisa menjadi upaya untuk mengurangi mobilitas.
“Kita juga upayakan Satgas COVID-19 ada di sana semua, jadi mereka diharapkan akan mengetahui kondisi di sana, unsur satgas dari ASN, TNI, Polri ini perlu bisa kompak saja,” kata Oded.
Adapun pada Minggu (16/5), tercatat ada sebanyak 4.427 orang yang berkunjung di Kebun Binatang Bandung dan telah masuk ke dalam area wisatanya hingga siang hari.
Sedangkan di kawasan luar gerbang Kebun Binatang terjadi antrean pengunjung yang membludak. Meski mayoritas orang yang mengantre itu menggunakan masker, upaya menjaga jarak menjadi terabaikan.
Saat itu Pemkot Bandung pun menggelar tes antigen kepada para pengunjung. Dan hasil dari pengetesan itu enam orang dinyatakan reaktif COVID-19 setelah mengantre. (antaranews)