CIMAHI – Kebijakan larangan mudik lebaran tahun ini yang sudah berlangsung sejak 6 Mei dan akan berlangsung hingga 17 Mei mendatang. Larangan itu dibuat untuk menekan penularan Covid-19.
Untuk menghalau pemudik agar tak pulang kampung, petugas gabungan dari TNI, Polri hingga Pemda pun dikerahkan untuk melakukan penyekatan di berbagai titik yang kerap dilalui pemudik.
Namun, larangan mudik itu tak membuat masyarakat tak kehabisan akal untuk setidaknya bersuai keluarganya. Seperti yang dilakukan pengemudi ojek online asal Cianjur yang enggan disebutkan namanya ini.
Lantaran periode larangan mudik sudah berlangsung, pengemudi ojek online itu pun berpura-pura mengantarkan orderan dari Cianjur ke Kota Bandung pada Sabtu (8/5) menggunakan seragam identik ojek online.
Padahal sebenarnya ia mengantarkan barang milik keluarganya. Misinya pun sukses sebab barang yang diantarkan pengemudi ojek online itu sampai ke keluarganya di Kota Bandung.
Kisah nyata itu belum berakhir. Pengemudi ojek online itu pun berniat kembali ke Cianjur hari itu juga. Namun karena tidak tahu jalan, ia menggunakan google maps, namun fitur untuk mobil. Bukan sepeda motor.
Alhasil, pengemudi ojek online tersebut diarahkan google maps masuk ke Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung. Sebab tidak ada palang pintunya, akhirnya dengan percaya dirinya ia melaju lewat akses tol.
Pengemudi ojek online itupun diarahkan google maps keluar Gerbang Tol Baros, Kota Cimahi hingga akhirnya dihentikan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan Kota Cimahi, TNI dan Polri pada Sabtu (8/5) sekitar pukul 23.00 WIB.
“Akhirnya dicegat oleh petugas yang sedang melakukan penyekatan terkait Larangan Mudik di Exit Tol Baros,” terang Kepala Seksi Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ranto Sitanggang.
Ranto mengungkapkan, berdasarkan hasil pengakuan pengemudi ojek online tersebut memang bukan mengantarkan orderan. Namun memang mengantarkan barang ke keluarganya di Dago, Kota Bandung.
“Biar gak dicegat dia ngakalin pakai jaket Ojol agar seolah-olah lagi bekerja,” sebut Ranto.
Menurut Ranto, apa yang dilakukan pengemudi ojek online ini merupakan salah satu trik yang dilakukan masyarakat untuk mengelabui petugas penyekatan dengan alasan sedang bekerja.