SOREANG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan dukungannya kepada Eko Wisata Alam Santosa di Kampung Pasir Impun, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (6/5) kemarin.
“Saya sangat men-support Eko Wisata Alam Santosa ini. Insya Allah nanti dihubungkan dengan program-program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung,” ungkap Kang DS panggilan akrab Dadang Supriatna Bupati.
Kang DS pun mengapresiasi Ketua Gerakan Hejo Eka Santosa selaku pengelola Eko Wisata Alam Santosa, yang sangat peduli terhadap pelestarian alam dan lingkungan, termasuk pengembangan kepariwisataan desa.
Pada kesempatan ini Kang DS menyebut saat ini Kabupaten Bandung sudah memiliki 10 desa wisata. Antara lain Desa Alamendah Kecamatan Rancabali (terkenal dengan makanan olahan dan handicraft), Desa Gambung Kecamatan Pasirjambu (makanan olahan dan peternakan), Desa Panundaan Kecamatan Ciwidey (handicraft dan peternakan kelinci), Desa Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey (handicraft dan agrowisata), dan Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan (arung jeram, kuliner, peternakan).
Kemudian di Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah (seni budaya dan ukir), Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan (agrowisata dan budaya), Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi (kampung seni), Desa Laksana Kecamatan Ibun (kawah dan agro wisata), dan Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey (kuliner dan perkebunan).
“Pada pandemi Covid-19 yang memasuki tahun kedua ini, pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dan kemudian berimbas kepada sektor lain,” jelasnya.
Tentunya, kata Kang DS, kekuatan pembangunan pariwisata perlu didukung oleh semua elemen. Kang DS menandaskan percepatan pembangunan pariwisata tak bisa dilakukan satu pihak.
“Maka konsep pembangunan ‘pentahelix’, di mana unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, dan media bersinergi membangun pariwisata Kabupaten Bandung sesuai dengan tupoksi masing-masing,” terangnya.
Kang DS meyakini, pelaku seni, budaya dan kepariwisataan Kabupaten Bandung mampu menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mengembangkan berbagai potensi budaya dan kawasan wisata.
“Agar bisa dikelola dengan baik, pariwisata harus didukung teknologi informasi, sehingga sektor pariwisata dapat bertahan, bertumbuh, beradaptasi serta berkembang di masa pandemi Covid-19, sebagai lokomotif peningkatan perekonomian di Kabupaten Bandung,” tandasnya. (yul)