Penelitian masih terus berjalan dan publikasi ilmiah awal sudah ada di jurnal internasional Nature 21 April 2021 dan juga Jurnal internasional Cell pada 21 April 2021. Lalu, para pakar melaporkan mutasi lebih baru lagi, yakni B.1.618 yang disebut sebagai triple mutant.
“Mula-mula dilaporkan dari daerah Bengal Barat sehingga disebut sebagai virus Korona Bengal strain. Jenis ini dilaporkan juga lebih mudah menular lagi, dan juga mungkin dapat mempengaruhi efikasi vaksin, walaupun memang penelitian masih terus berjalan untuk mendapatkan informasi yang lebih pasti,” jelasnya.
Triple mutant, kata Budi, mencakup tiga hal, yaitu delesi pada H146 dan Y145, serta dua mutasi yaitu D614G dan E484K. Kedua jenis mutasi ini dalam keadaan terpisah sudah pernah dilaporkan di Indonesia. Dan yang banyak dibahas pada awal April adalah ditemukannya mutasi E484K. (Jawapos)