JAKARTA – Seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial JD diketahui baru pulang dari India namun berhasil lolos tanpa menjalani karantina seperti yang sudah diwajibkan. Hal ini diketahui karena dua petugas Bandara Soekarno-Hatta berinisial S dan RW disuap dengan sejumlah uang oleh WNI tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, tindakan S dan RW meloloskan JD sangatlah berbahaya dalam situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Ini mesti menjadi perhatian serius.
“Membahayakan banyak pihak terutama karena yang diloloskan belum dites apakah positif Covid-19 atau tidak. Tetapi apa yang dilakukan itu sangat membahayakan,” ujar Dasco kepada wartawan, Selasa (27/4).
Dasco pun meminta kepolisian untuk bisa mengusut kasus tersebut. Dia menduga ini adalalah praktik mafia di Bandara Soekarno-Hatta.
“Oleh karena itu DPR mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas praktik-praktik mafia di Bandara Soetta yang dapat menyebabkan laju Covid-19 malah melonjak di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia karena kelakukan-kelakuan oknum ini,” katanya.
Dasco juga meminta Polisi dapat memberikan hukuman setimpal kepada pelaku usai melakukan tindakan yang melanggar aturan masuk ke Indonesia. “Agar diberikan hukuman yang setimpal agar mendatangkan efek jera,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya baru saja mengamankan tiga orang berinisial JD, S dan RW terkait kasus pelanggaran aturan masuk ke Indonesia. Kasus ini berawal dari JD yang merupakan WNI tiba di Indonesia setelah beberapa waktu berada di India. JD yang tidak ingin dikarantina pun akhirnya menyuap S dan RW. Keduanya dibayar Rp 6,5 juta oleh JD. (Jawapos)