BALI – Kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan hilang lebih dari 3 hari. Upaya pencarian di sejumlah titik lokasi pun terus dilakukan.
Namun, berdasarkan temuan sampai saat ini, terindikasi unit tempur produksi Jerman tahun 1979 itu subsunk alias tenggelam ke dasar laut.
“Unsur-unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala. Detailnya nanti dijelaskan KSAL terkait isyarat yang ketiga yaitu subsunk,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Lanud Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4), dikutip dari Jawapos.
Selanjutnya, Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, isyarat subsunk (tenggelam) untuk KRI Nanggala-402 dinyatakan setelah melakukan pencarian selama 72 jam, sebagaimana batas akhir ketersediaan oksigen di kapal selam tersebut.
“Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRTI Nanggala” ujar Hadi dalam konferensi pers.
Temuan di Sekitar Lokasi Kejadian
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menambahkan, tim pencari menemukan tumpahan minyak di sekitar lokasi kejadian.
Kemudian ada pula beberapa puing dari KRI Nanggala-402, termasuk barang-barang milik ABK. Atas dasar itu, KRI Nanggala-402 terindikasi diyakini sudah memasuki fase tenggelam.
“Saat ini kita isyaratkan dari submiss (hilang) menuju fase subsunk (tenggelam). Kita tingkatkan menuju subsunk. Kita akan siapkan evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan selamat,” kata Yudo.
“On Eternal Patrol”, Maksudnya?
Saat kapal selam hilang, kapal tersebut dinyatakan “on eternal patrol” atau “dalam patroli abadi”. Ini berasal dari fakta bahwa berkali-kali, istilah yang digunakan kapal selam untuk bertugas adalah “patroli”.
Patroli ini dimulai ketika kapal selam meninggalkan pelabuhan, dan berakhir saat mereka kembali. Namun, ketika kapal selam tenggelam, dan tidak berhasil pulang, mereka menjadi penjaga yang melakukan patroli “abadi”.
Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan dekat Bali pada Rabu (21/4) sekitar pukul 03.00 WIB. KRI Nanggala-402 diketahui satu dari lima kapal selam yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia.