NGAMPRAH – Objek wisata edukasi Gua Pawon yang berada di Kampung Cibukur, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), nampaknya harus mendapatkan sentuhan dan inovasi baru untuk tetap menarik pengunjung.
Kawasan wisata Gua Pawon yang satu lingkungan dengan Karts Citatah itu semakin hari semakin sepi pengunjung. Kondisi itu sudah terjadi jauh hari sebelum bulan Ramadan tiba.
Petugas Retribusi Gua Pawon, Rubi mengatakan, mulai sepinya pengunjung yang datang, salah satu faktor penyebabnya karena sarana dan prasarana penunjang yang masih minim.
“Saya sering dapat komplain dari pengunjung karena toilet dan musala di sini jaraknya jauh. Bahkan katanya airnya pun kadang suka tidak mengalir,” ujar Rubi saat ditemui Selasa (20/4).
Menurut Rubi, dengan harga tiket masuk yang sangat murah yakni Rp 5.500 per orang termasuk asuransi, belum cukup menjadi salah satu upaya untuk menarik wisatawan datang. Apalagi saat ini mulai ada objek wisata baru yang lokasinya tidak begitu jauh dari Gua Pawon.
“Ada Indiana Camp, Stone Garden, Sanghyang Kenit, dan lainnya yang masih termasuk di kawasan Karst Citatah,” ucapnya.
Rubi pun menyebut, pengelola Gua Pawon kerap kali memberikan masukan maupun saran kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat agar kawasan wisata edukasi ini bisa menarik wisatawan.
“Misalnya kami sudah meminta agar di sini ada spot foto dan juga ada taman rekreasi bagi anak. Jadi tidak hanya wisata manusia prasejarah saja. Ada hal lain yang bisa lebih menarik pengunjung,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada awal dibuka dan direvitalisasi oleh Pemprov Jabar, kawasan wisata Gua Pawon kerap kali dikunjungi oleh para siswa sekolah yang hendak study tour.
Namun lantaran aktivitas sekolah saat ini dihentikan karena pandemi Covid-19, tentu berdampak pada turunnya tingkat kunjungan. “Kalau sekarang setiap weekend saja tidak sampai 30 orang, bahkan terkadang tidak ada sama sekali yang datang,” ungkap Rubi.
Rubi berharap, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat lebih gencar mempromosikan kawasan wisata yang ada di bawah pengelolaan Disparbud Kabupaten Bandung Barat tersebut.