BANDUNG – Penutupan jalan di beberapa ruas jalan di Kota Bandung hingga kini masih berlangsung. Padahal di bulan Ramadan, jelang magrib, masyarakat akan mencari hidangan untuk berbuka. Jalan Dipatiukur, Kelurahan Lebakgede, merupakan salah satu jalan yang mesti ditutup petugas ketika memasuki petang.
Padahal, di jalan itu banyak warga setempat lalu-lalang untuk safari makanan. Akibatnya, mereka kesusahan dalam mencari menu untuk berbuka puasa.
Salah seorang warga, Sopian (28), mengeluhkan hal ini.
“Kita harus muter dulu kalau mau ke daerah haur pancuh. Mau kesitu karena ditempat itu kan banyak pedagang yang berjualan untuk buka puasa. Jadinya sekarang repot. Ditambah lagi juga macet kan karena pengguna jalan harus muter semua,” katanya.
Rendra (22), warga kelurahan Sekeloa, juga memberikan pendapat yang sama soal penutupan jalan tersebut. Menurutnya, penutupan jalan tidak efektif karena hanya membuat kemacetan
di sana-sini.
“Saya kira nanti waktu bulan Ramadan itu udah dibuka, ternyata tidak. Jadinya bikin macet kan karena pas sore banyak orang keluar untuk cari takjil,” ujarnya.
Tanggapan Camat Coblong
Menanggapi hal tersebut, Camat Coblong angkat bicara. Menurutnya, penutupan jalan akan dihentikan ketika terjadi perubahan warna pada peta zonasi di kecamatan tersebut.
“Kalau sudah warna hijau baru dibuka. Kan kalau sekarang masih orange jadi belum saatnya,” ungkapnya pada Senin(19/4/2021).
“Sebelumnya juga sudah banyak warga datang ke kita protes soal penutupan itu, tapi kita beritahu secara baik bahwa hal ini untuk memutus rantai penyebaran virus korona,” tambahnya.
Dia pun menegaskan bahwa penutupan jalan dan portal di tingkat RT/RW memberikan dampak yang cukup signifikan dalam penurunan jumlah kasus Covid-19. Lebih lanjut, ujar Krinda,
tim dari kewilayahan juga gencar mengadakan sosialiasi kepada warga akan bahaya virus Covid-19. Oleh sebab itu, ia senantiasa menginformasikan kepada warga untuk selalu menggunakan masker dan berjaga jarak.
“Alhamdullilah hal ini mampu menekan penyebaran virus korona di wilayah kita. Bisa dilihat dari website Covid Kota Bandung kalau saat ini di kita itu udah bukan ranking pertama lagi. Sekarang berangsur-angsur turun jumlah kasusnya. Semua itu akibat dari kebijakan dan peraturan tersebut,” ujarnya.