Meski begitu, Rizal menyebut dirinya bersama kawan-kawan tidak berhenti di situ, pada babak berikutnya mereka pun mulai mencoba memahami perangai kekuasaan Soeharto. Hal itu dilakukan dengan menerbitkan buku-buku yang spesifik mengulas soal kepribadian Soeharto.
“Kita juga ingin memahami Soeharto itu seperti apa sebenarnya. Supaya kita enggak mengalami lagi seperti mengulang lagi kesalahan kita memilih orang seperti Soeharto, kita bikin itu telaah tentang Soeharto. Waktu itu sempat jadi trend di seluruh Indonesia. Telaah psikologi kepribadian elite dari Presiden, Wakil Presiden, Gubernur. Jadi kita mulai dari situ kemudian meluas, misalnya pertanyaan-pertanyaan mengapa Indonesia ini nama lainnya Tanah Air tapi sejarah yang kuat itu tanahnya, Airnya tidak. Jadi kita mulai kajian sejarah maritim besar-besaran untuk membuat orang paham bahwa dari satu aspek yang penting dari kehidupan orang yang di air itu yang dilupakan,” ucap Rizal. (Mg12)