Dan keutamaan yang lain yang dimiliki bulan Ramadhan ialah apabila mulai masuk, maka semua pintu langit dibuka dan siap untuk menyambut doa orang-orang yang ber-shaum ; semua pintu neraka ditutup sebagai penghormatan kepada bulan Ramadhan, dan setan-setan dibelenggu sehingga tidak dapat bergerak melancarkan aktivitasnya.
Oleh karena itulah bulan Ramadhan disebut bulan yang penuh dengan keberkahan dan limpahan rahmat. Juga puasa merupakan benteng yang melindungi pelakunya dari neraka.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Allah menjadikan pahala kebaikan sebanyak sepuluh kali lipat; pahala satu bulan menjadi sepuluh bulan; bershaum enam hari setelah shaum Ramadhan pahalanya sama dengan shaum satu tahun penuh.” (HR. Abusy Syekh melalui Tsauban).
Puasa sebulan dalam bulan Ramadhan sama pahalanya dengan puasa sepuluh bulan, dan jika diikuti dengan puasa enam hari lagi sesudah bulan Ramadhan, pahalanya genap menjadi satu tahun. Karena enam hari bila dikalikan dengan sepuluh maka menjadi enam puluh hari atau dua bulan, hingga jumlah keseluruhannya menjadi genap satu tahun.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Tidurnya orang yang ber-shaum adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal perbuatannya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR. Thabrani).
Juga keutamaan yang lainnya yang dimiliki oleh orang yang puasa ialah bahwa tidurnya dianggap sebagai ibadah, diamnya dianggap tasbih, amalnya dilipatgandakan pahalanya, doanya diperkenankan, dan dosanya diampuni.
Di samping itu ada di antaranya keistimewaan bulan Ramadhan ialah kita dianjurkan untuk berzikir kepada Allah karena akan mendapatkan ampunan, dan yang meminta kepada-Nya niscaya tidak akan kecewa, yakni diberi oleh-Nya.
Sebagaimana sabdanya, “Orang yang berzikir kepada Allah pada bulan Ramadhan memperoleh ampunan-Nya dan orang yang meminta kepada Allah pada bulan Ramadhan tidak akan dikecewakan-Nya.” (HR. Baihaqi melalui Umar r.a.).
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Rasulullah Saw. apabila memasuki bulan Ramadhan, selalu membebaskan semua tawanan dan memberi setiap orang yang meminta.” (HR. Ibnu Said dari Aisyah r.a.).
Hadits ini menunjukkan bahwa dalam bulan Ramadhan Nabi Saw. adalah orang yang paling dermawan. Oleh karena itu pada bulan Ramadhan hendaknya digunakan untuk mendulang pahala dengan jalan bersedekah. Bahkan dalam hadits lain disebutkan, apabila datang bulan Ramadhan, maka Nabi Saw. adalah orang yang lebih pemurah dari angin yang bertiup sepoi.