Yang dilakukan milenial saat mengakses internet rupa-rupa. Meski begitu, ada empat tujuan yang paling sering dilakukan: chatting/messaging, browsing, jejaring sosial, dan video streaming. Di luar keempat tujuan tersebut ada musik, download, game online, email, dan sebagainya. Bagi milenial, internet memiliki banyak makna. Berbagai aktivitas dilakukan melalui internet.
Dengan sederet hasil riset tersebut, tak ada cara lain untuk menjawab pesan Gubernur Ridwan Kamil. Satu kata: Laksanakan! Dalam konteks ini, SOKSI dituntut memiliki sebuah peta jalan (roadmap) untuk memandu proses digitalisasi kaderisasi. SOKSI harus menyiapkan diri menjadi rumah besar bagi milenial. Caranya tentu saja dengan membuka pintu selebar-lebarnya bagi masuknya kader-kader milenial.
Kader-kader milenial itu yang kemudian menjadi tenaga marketing bagi milenial lainnya. Lakukan dengan cara mereka. Cara milenial. Untuk memudahkan, intiplah misalnya perilaku belanja mereka. Sesuai hasil riset, milenial cukup aktif berbelanja melalui media sosial. Namun berbeda dengan situs belanja online, di media sosial, milenial hanya berbelanja kepada akun yang sudah dikenal atau memiliki reputasi bagus. Rekomendasi dari teman menjadi pertimbangan utama untuk berbelanja melalui media sosial.
Jika SOKSI diibaratkan sebagai komoditas, selanjutnya tinggal mengikuti cara kerja belanja milenial. Hadirkan SOKSI pada etalase utama mesin pencarian. Jika milenial lebih suka membandingkan (begitu kata hasil riset), pastikan bahwa SOKSI adalah pilihan terbaik di kategorinya. Jika pertimbangan teman jadi yang utama, viral menjadi kuncinya. Peta jejaring potensi SOKSI sangat mumpuni untuk melakukannya. Mari kita cek bagaimana mesin itu bekerja.
Merujuk pada laporan Musyawarah Daerah (Musda) XI, SOKSI memiliki kepengurusan di semua kabupaten dan kota se-Jawa Barat yang bekerja secara kolektif dalam wadah Dewan Pimpinan Cabang (Depicab). SOKSI juga memiliki jejaring Dewan Pimpinan Anak Cabang (Depiancab) di tingkat kecamatan dan Dewan Pimpinan Ranting di tingkat desa atau kelurahan.
Mari kita jumlahkan! Jawa Barat Dalam Angka 2021 menyebutkan, Jawa Barat memiliki 27 kabupaten/kota, 627 kecamatan, dan 5.957 desa/kelurahan. Jika masing-masing unit organisasi tersebut memiliki satu akun media dia sosial, berarti tersedia 6.611 akun yang siap digerakkan. Betapa dahsyatnya jika setiap satu postingan akun Depidar SOKSI Jawa Barat dibagikan (repost) 6.611 kali. Jika setiap satu akun dilihat sedikitnya 10 orang, berarti ada lebih dari 60 ribu orang yang menjadi saksi mata bagaimana SOKSI Jabar berkiprah.