JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bersama Federasi Bulu Tangkis Maladewa resmi mengusulkan perubahan sistem skor badminton dari 3×21 menjadi 5×11 ke Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Permintaan perubahan sistem skor ini akan dibawa ke agenda Rapat Tahunan BWF pada 21 Mei 2021 untuk didiskusikan. Mekanime pengambilan keputusan melalui voting para anggota BWF.
Sebenarnya, wacana perubahan sistem skor ini sudah terlebih dahulu digulirkan BWF saat Rapat Umum Tahunan tahun 2018. Tetapi saat itu mayoritas peserta rapat menolak perubahan tersebut, termasuk Indonesia.
“Saat voting tahun 2018, kami memang menolak wacana perubahan sistem skor tersebut,” kata Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto dalam keterangan resmi PBSI di Jakarta, Senin (5/4/2021).
“Itu karena saat itu BWF mau mengubah format secepat mungkin. Hanya ada tiga atau empat uji coba di turnamen kecil, lalu langsung diterapkan. Padahal saat itu kualifikasi Olimpiade 2020 akan dimulai. Bila menggunakan format baru, para pemain tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi. Selain itu, saat itu BWF juga mengajukan usulan tidak boleh ada pelatih yang mendampingi saat pertandingan. Tentu kami tolak,” lanjutnya.
Bambang Roedyanto yang akrab dipanggil Rudy ini mengungkapkan bahwa perubahan sistem skor akan membawa dampak positif bagi kemajuan olahraga tepok bulu. Bukan hanya bagi pemain, tetapi seluruh pihak yang terlibat di dalamnya.
“Saat itu beberapa negara menolak dan inginnya pembahasan ini dilanjutkan setelah Olimpiade. Lalu kami melakukan rapat dengan pengurus dan pelatih, ternyata format sistem skor 5 x 11 akan cocok bagi bulutangkis ke depannya,” tuturnya.
“Seperti para pemain tidak hanya mengandalkan stamina, durasi pertandingan bisa ditekan menjadi lebih singkat dan dipastikan laga akan seru dari awal,” ungkap Rudy.
Sementara itu, pemain ganda putra andalan Indonesia, Hendra Setiawan, merespons langkah PBSI yang mengusulkan perubahan sistem skor pertandingan bulutangkis ke Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Hendra mengaku mendukung keputusan PBSI mengajukan perubahan sistem skor ini. PBSI bersama Federasi Bulutangkis Maladewa resmi mengajukan usulan perubahan sistem skor pertandingan bulutangkis dari format 3 x 21 menjadi 5 x 11.