SEMARAPURA – Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di Bali menggunakan vaksin Sinovac ternyata tak menjamin seseorang bebas dari paparan Covid-19. Seperti yang terjadi dengan politikus PDIP asal Klungkung, I Wayan Sutena yang meninggal dunia dengan konfirmasi positif Covid-19.
“Sebelum terkonfirmasi Covid-19, Pak Sutena sudah menjalani vaksinasi Covid-19,” kata Perbekel Tegak, Ketut Sujana saat dikonfirmasi Sabtu (3/4).
Sutena diketahui melakukan vaksinasi Covid-19 di RS Bali Mandara, Sanur, Denpasar pada 6 Maret 2021 lalu. Ketika divaksin pada dosis pertama, ia sempat menggunggah di akun Facebook-nya, Wayan Sutena.
“Vaksin pertama di RSBM,” katanya singkat pada dinding Facebook-nya, 6 Maret 2021.
Setelah disuntik vaksin dosis pertama, Sutena sejatinya dijadwalkan mendapat vaksinasi dosis kedua pada 29 Maret 2021. Namun, dia malah jatuh sakit pada 24 Maret 2021 dan dirawat di RS Bali Mandara. Hasil tes swab ternyata positif Covid-19.
Selama menjalani perawatan, Sujana mengaku sempat berkomunikasi dengan Sutena melalui telepon video. Dalam komunikasi itu, dilihatnya Sutena dalam kondisi baik meski sempat terbatuk saat berbicara.
“Tetapi kemarin saya mendapat informasi dari warga kondisi Pak Sutena drop dan dirawat di RS Sanglah. Saya mendapat telepon kalau Pak Sutena sudah meninggal dunia pukul 22.00,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, politisi senior PDIP asal Klungkung, I Wayan Sutena meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Sanglah akibat terjangkit Covid-19, Jumat (2/4) sekitar pukul 22.00. Sutena sempat menjalani vaksinasi Covid-19 di RS Bali Mandara sebelum dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
Lantaran politisi PDIP itu terkonfirmasi Covid-19, keluarga Sutena yang tinggal di Desa Tegak pun menjalani isolasi mandiri di rumah. Sampai saat ini menurutnya belum ada laporan bahwa keluarga Sutena yang menjalani isolasi mandiri itu terkonfirmasi Covid-19.
“Ada tiga orang keluarga Pak Sutena yang menjalani isolasi mandiri di Desa Tegak. Yakni istri kedua, satu orang anak dan menantu Pak Sutena. Istri pertama Pak Sutena tinggal terpisah. Tidak tinggal di Desa Tegak,” bebernya.
Berdasarkan informasi pihak keluarga, menurutnya jenazah mantan Ketua DPRD Klungkung itu rencana akan dikremasi Senin (5/4). Pihak keluarga Sutena yang saat ini menjalani karantina akan diperkenankan untuk hadir dalam proses tersebut.