BANDUNG – Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Yayan Ahmad Brilyana mengatakan pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih terus mengoptimalkan seluruh kemampuan untuk mewujudkan Bandung Smart City meski begitu pihaknya mengakui hingga saat ini masih sulit untuk mewujudkan Bandung menjadi Smart City.
“Kendala yg paling kita rasakan adalah peralihan budaya dari manual ke digital. Budaya yg harus ini (pelayanan digital) harus kita gaungkan, jangan lagi bikin pelayanan yang harus datang ke dishubnya,” ujarnya saat acara Bandung menjawab, Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung, Selasa (30/3).
“Jadi kita harus membiasakan mengunakan aplikasi. Sehingga semua bisa berjalan efektif dan efisien,” tambahnya.
Selain itu ia mengatakan bahwa mewujudkan bandung smart city juga membutuhkan anggaran biaya yang tidak sedikit.
“Kami mencoba menyiasati dengan segala keterbatasan, supaya bisa berbagi bersama dalam penggunaan inftastruktur. Diskominfo harus membuat aplikasi yg bisa dipake SKPD. Kami juga masih terus berkolaborasi dengan dunia pendidikan dan lain-lain. Itu yg kami lakukan supaya pengelolaan smart city menjadi efektif itu kunci utamanya,” lanjutnya.
Kepala Diskominfo berharap, masyarakat bisa pergunakan aplikasi untuk kemudahan. Kemudian Yayan juga berpesan kepada generasi milenial supaya mereka harus mengenal teknologi karena di jaman sekarang perusahaan mencari bakat-bakat muda yang mengerti tentang teknologi. (MG8)