JAKARTA – Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Armando meminta publik agar berhenti membantah teroris tidak ada hubungan dengan agama tertentu.
Menurut Ade Armando, pelaku teroris memiliki hubungan yang nyata dengan Islam. Meskipun dalam ajaran islam tidak ada perintah untuk melakukan aksi teror.
“Kita harus berhenti membantah bahwa tidak ada hubungan antara Islam dengan aksi bom bunuh diri di Makassar. Hubungannya (ada) terang benderang. Tentu saja tidak ada ajaran dalam Islam berisi perintah untuk melakukan aksi teror. Apalagi teror bunuh diri,” ujar Ade Armando dilansir dari Chanel YouTube Cokro TV, Selasa (30/3).
Ade Armando menjelaskan, dalam Islam, ada perintah untuk perangi kaum kafir yang disebut sebagai musuh.
“Di dalam Islam, jelas ada perintah untuk memerangi kaum kafir, musuh-musuh Islam. Ada banyak ayat dan hadis yang menyatakan bahwa umat Islam seharunya tidak berdiam diri ketika menyaksikan kezaliman musuh-musuh Allah. Memerangi musuh Allah adalah kewajiban,” jelas Ade Armando.
Dia melanjutkan, dalam Islam mengajarkan untuk tidak ragu berjihad dan mengorbankan nyawa di Jalan Allah, dengan pahala dan surga sebagai ganjarannya.
“Islam mengajarkan umat untuk tidak ragu berjuang bahkan dengan mengorbankan nyawa. Karena para pejuang Islam itu akan masuk surga ketika mati di jalan Allah. Dan disitulah akar persoalannya,” kata Ade Armando.
Dia mengimbuhkan, para pelaku bom bunuh diri percaya bahwa mereka sedang menjalankan misi suci. Menegakkan perintah Allah. Para pelaku bom bunuh diri itu tidak melihat tindakannya sebagai aksi bom bunuh diri.
“Mereka tahu bahwa bunuh diri itu haram. Jadi kalau mereka melakukannya, mereka mempersepsikan diri mereka sebagai sedang berperang melawan musuh Allah,” ungkap Ade.
“Ketika mereka meledakan bom di tubuhnya, yang ada di kepala mereka bukanlah apa yang diakibatkan bom terhadap diri mereka. Yang ada di kepala mereka adalah apa yang akan terjadi kepada orang-orang yang seharusnya juga mati gara-gara bom mereka,” sambung Ade Armando.
“Bagi mereka, jamaat Gereja yang jadi target sasaran adalah bagian dari kekuatan zalim yang harus mereka habisi. Membunuh jemaat gereja, akan membawa mereka ke surga,” pungkasnya.