LEMBANG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta dapat mengalokasikan beasiswa pendidikan secara khusus untuk anak petani sebagai wujud langkah konkret regenerasi petani.
Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar, Edi Rusyandi mengatakan beasiswa itu diyakini bakal membantu petani. Sehingga bisa jadi akan melahirkan petani-patani muda yang bisa menjadi penerus para orang tuanya kelak.
“Pemprov Jabar harus mendorong serius melakukan regenerasi petani dengan menyiapkan SDM pertanian yang handal. Salah satunya dengan beasiswa khusus pertanian untuk anak-anak para petani,” ucap Edi, Minggu (28/3).
Legislator muda Dapil Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini berharap dalam program Jabar Future Leader yang merupakan program beasiswa Pemprov bagi mahasiswa asal Jabar, terdapat jalur afirmasi bagi anak para petani.
“Misalnya untuk anak petani di perguruan tinggi di Jawa Barat yang ada program studi pertanian. Sehingga ketika mereka lulus memiliki pondasi ilmu pengetahuan pertanian yang mumpuni,” terangnya.
Menurutnya regenerasi petani mutlak harus dilakukan guna mendukung pengembangan sektor pertanian ke depan dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan. Terlebih saat ini gubernur juga sedang gencar mengenjot program petani milenial.
Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan), kata dia, 90% dari total jumlah petani Indonesia sudah memasuki fase kurang produktif. Saat ini total jumlah petani Indonesia mencapai 33,4 juta di mana 30,4 juta di antaranya merupakan petani tua dan hanya 2,7 juta dari generasi muda.
“Melihat data itu, artinya kita menghadapi krisis generasi petani. Jawa Barat sebagai basis utama produksi pertanian harus tanggap dengan situasi ini,” tegasnya.
Selain melalui jalur formal pendidikan, dirinya juga mendorong agar Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran untuk generasi milenial. Seperti menggalakan pendidikan pelatihan, vokasi, dan sertifikasi di bidang pertanian bagi generasi muda.
“Generasi muda harus terus difasilitasi dan diarahkan untuk melakukan inovasi. Jadikan dunia pertanian sebagai ladang yang menarik dan menjanjikan. Sehingga harapan Indonesia dan Jabar swasembada pangan tidak sekedar ilusi semata”, pungkasnya.*