Meski Masih Resesi, Geliat UMKM Terus Berkembang

BANDUNG – Meski mengalami sedikit perbaikan namun tak dapat dipungkiri bahwa keadaaan Indonesia saat ini masih dalam situasi resesi.

Hal tersebut imbas dari masih masifnya pergerakan pandemi virus Covid-19 yang belum berangsur pulih.

Namun meski begitu, dengan segala kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah baik penegasan protokol kesehata, penerapan pembatasan sosial, serta upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) sedikit menemui titik terang, khususnya dalam mengembalikan keadaan ekonomi.

Hal tersebut  dapat dilihat dari penjualan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) serta permintaan kredit usaha rakyat (KUR) di bank-bank Indonesia mulai mengalami peningkatan, seperti yang dikatakan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki.

“Pemerintah melihat dimulainya recovery ekonomi dan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 pada tahun lalu terutama dari sisi penjualan, omzet yang kemudian berefek pada kemampuan bayar, fiskal, cashflow, distribusi dan lainnya,” ujarnya.

“Nah meski tahun ini ekonomi belum dalam kondisi normal tapi saya kira UMKM mulai menggeliat, jadi kalau diliat misalnya penjualan dan kredit KUR ke perbankan mulai meningkat,” tambahnya.

Namun tentu saja peningkatan tersebut tak serta merta membebaskan Indonesia dari cengkraman resesi, seperti diketahui pada tahun 2020 lalu Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen dari tahun sebelumnya year-on-year (y-on-y) sehingga perlu menunggu dua kuartal lagi ditahun ini untuk menentukan apakah Indonesia mampu lepas dari jerat resesi atau tidak.

“Pemerintah masih melihat antara kuartal satu dan kedua, jadi ini UMKM masih perlu dibantu. Karena itu program pemulihan ekonomi nasional yang tahun lalu sudah dilakukan dengan berhasil progarm retrukturisasi pinjaman subsisi kredit, penyediaan modal kerja yang murah, termasuk juga banpres produktif untuk usaha mikro yang bankcable akan dilanjutkan dalam waktu dekat,” ujarnya disela-sela konferensi pers Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (21/3)

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia sendiri merupakan upaya pemerintah untuk terus mendorong aktivitas ekonomi khususnya bagi pelaku UMKM dengan mengkampanyekan membeli dan mengkonsumsi produk buatan dalam negeri.

Ajang tersebut direncanakan akan dimulai pada tanggal 2 April 2021 selama satu bulan penuh dengan Jawa Barat sebagai tuan rumah. (MG7)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan