DEPOK – Sekolah Al-Fauzien meluncurkan program pengembangan kompetensi siswa yang diberi nama ‘Literacy Days’. Program ini bertujuan mengembangkan kemampuan baca anak dengan metode ‘read aloud’.
Penanggung Jawab Program, Suprianti menjelaskan program tersebut sengaja dikreasikan untuk menjawab tuntutan pendidikan masa kini, terutama setelah adanya dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan di tanah air.
“Hadirnya pandemi virus corona memberikan dampak buruk terhadap proses belajar siswa. Kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah ikut terganggu setelah adanya perubahan kebijakan belajar lewat sarana virtual. Permasalahan ini tentu harus dijawab dengan solusi yang lebih kreatif,” ujar Suprianti saat diwawancara awak media, Rabu (17/3).
Munculnya kebijakan baru secara mendadak dalam dunia pendidikan, lanjut Suprianti membuat para peserta didik mengalami cultural shock (kejutan budaya).
“Tiba-tiba tanpa ada sosialisasi ataupun persiapan sebelumnnya, siswa lalu dikejutkan dengan pemberlakuan belajar jarak jauh lewat media virtual. Jelas hal ini menimbulkan masalah besar terutama dalam pengembangan kemampuan siswa,” tukas Suprianti.
“Kebanyakan siswa kesulitan beradaptasi dengan metode dan sarana pembelajaran baru yang hadir secara dadakan. Jika tidak ada solusi yang lebih kreatif, jelas akan berdampak buruk terhadap siswa,” tambahnya.
Menurut Suprianti, metode ‘read aloud’ atau membaca dengan suara nyaring merupakan sebuah metode yang pas dan tepat dalam mendorong kemampuan membaca siswa.
Pasalnya, kata dia, dengan membaca secara nyaring, anak-anak akan terlatih untuk mengartikulasikan bacaannya dengan baik dan benar.
“Selain itu, guru juga akan mudah mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam cara membaca siswa,” timpal Suprianti yang juga Librarian itu.
Kegiatan Literacy Days sendiri dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 16-17 Maret 2021.
Jumlah peserta didik yang mengikuti program ini sebanyak 345 siswa yang rata-rata merupakan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dari Sekolah Al-Fauzien.
“Teknis kegiatannya siswa diberi kesempatan untuk lakukan sharing buku cerita dengan read aloud secara live streaming,” tandas Suprianti. (Mg12/wan)