Sepanjang 2020,10 Orang Penderita Thalasemia di Cianjur Meninggal Dunia

CIANJUR – Unit Donor Darah (UDD) PMI Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama 2020 sepuluh orang penderita thalasemia di Cianjur, meninggal dunia karena terlambat mendapatkan pasokan darah dan sebagian kecil menolak untuk menjalani donor darah.

Kepala UDD Cianjur, dr Sanny Sanjaya saat dihubungi Sabtu, mengatakan selama beberapa tahun terakhir 270 orang penderita thalasemia di Cianjur, menjalani donor darah untuk mempertahankan hidup yang tergantung dari pendonor yang menyumbangkan darahnya.

“Tahun 2020, tercatat dari 270 orang penderita thalasemia di Cianjur, 10 orang di antaranya meninggal dunia karena terlambat mendapat pasokan darah yang wajib dilakukan rutin setiap bulannya, untuk bertahan hidup karena kekurangan sel darah merah,” katanya.

Minimnya pendonor darah selama pandemi, menjadi faktor utama terlambatnya penderita thalasemia mendapat pasokan darah yang sesuai dengan golongan darahnya. Termasuk 10 orang yang meninggal, karena terlambat mendapat pasokan dan beberapa orang di antaranya menolak untuk menjalani donor.

Pihaknya berharap tingkat kepedulian warga untuk mendonorkan darah kembali tinggi, meski selama pandemi UDD PMI Cianjur, kekurangan 800 kantong darah yang banyak digunakan untuk penderita thalasemia. Setiap bulannya, tambah dia, Cianjur membutuhkan 1.800 kantong darah berbagai golongan.

“Selama pandemi untuk menutupi kebutuhan darah, kami terpaksa jemput bola mendatangi kelompok atau pendonor agar kebutuhan darah di Cianjur, dapat terpenuhi karena selama pandemi, kami tidak dapat menggelar donor darah massal,” katanya.

Ketua PMI Cianjur Rudi Syachdiar Hidayat mengatakan untuk menutupi kekurangan darah di UDD PMI Cianjur, pihaknya menjalin kerjasama dengan kelompok dan perusahaan besar yang ada di Cianjur, bahkan saat ini pihaknya telah menjalin kersa sama dengan SPSI PT Poyuen Cianjur.

“Kami berharap dari puluhan ribu buruh di perusahaan terbesar di Cianjur itu, dapat menyumbangkan 10 persen darahnya untuk kemanusiaan, sehingga dapat menutupi kebutuhan darah di Cianjur setiap bulannya. Bahkan kami juga menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas yang ada,” katanya. (antara)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan