Kementerian Parekraf, Manfaatkan Pandemi Sebagai Digitalisasi Pariwisata

Selain itu, pemerintah juga bekerjasama dengan pemengaruh (influencer) dengan jumlah pengikut besar untuk membantu promosi pariwisata, khususnya lewat kanal media sosial masing-masing.

Dalam hal ini, kata Alexander, pemengaruh diajak bekerja sama untuk mempromosikan lagi destinasi liburan yang sudah ada sebelumnya, bukan tempat yang benar-benar baru.

Tapi tidak sembarang pemengaruh diajak bekerjasama. Mereka biasanya mencari pemengaruh yang punya ikatan emosional dengan tempat tersebut.

Pemengaruh bukan satu-satunya pilihan dalam mempromosikan pariwisata. Untuk wisata minat khusus yang pasarnya lebih mengerucut, misalnya wisata pendakian gunung, promosi melalui komunitas bisa lebih efektif karena lebih tepat sasaran.

Alexander mengatakan, liburan adalah suatu kebutuhan bagi masyarakat sehingga sebetulnya minat wisata tetap tinggi, namun terkendala oleh pandemi.

Selama pandemi belum usai, orang-orang diprediksi bakal mencari tempat liburan yang aman dan tidak terlalu jauh agar lebih mudah dijangkau, juga memilih waktu-waktu di mana pengunjung lain tidak terlalu banyak. (antaranews)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan