SUMEDANG – Pasca proses evakuasi kecelakaan bus di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, pihak Polres Sumedang berikan pendampingan trauma healing (penyembuhan trauma).
Dalam pendampingan tersebut, Polres Sumedang siagakan sejumlah polisi wanita (Polwan) kepada keluarga, terutama korban selamat dalam insiden bus yang terjungkal ke jurang di Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap RT01 RW06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan 151 personil Polwan untuk memberi trauma healing kepada para anggota keluarga dan korban luka-luka di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
“Setiap keluarga yang datang dan korban luka kami berikan pelayanan trauma healing,” kata Eko kepada wartawan di Sumedang pada Kamis, (11/3).
Kegiatan tersebut, ucap Eko, bertujuan untuk memberi pemulihan trauma pasca kecelakaan dan memberikan semangat kepada para korban luka-luka dan keluarga korban.
“Hal ini untuk memulihkan kondisi psikis korban dan keluarga korban yang trauma akibat kecelakaan tersebut,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Wado – Sumedang, tepatnya di Dusun Cilangkap RT01 RW06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang pada Rabu, (10/3) malam.
Kecelakaan tersebut menyebabkan banyak jatuhnya korban jiwa. Dari total 65 orang penumpang, 27 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ini, sementara 38 orang lainnya selamat.
Peristiwa nahas itu menimpa sebuah bus milik perusahaan otobus (PO) Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB.
Bus tersebut diketahui membawa rombongan siswa SMP IT Al Muaa’ Wanah, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang yang hendak pulang setelah berziarah di Pamijahan, Kecamatan Tasikmalaya.
Terjungkalnya bus Sri Padma Kencana ke jurang diduga akibat tidak kuat ketika melaju di tanjakan Cae, serta adanya dugaan bahwa rem bus sempat blong sehingga sulit dikendalikan. (Mg6)