BANDUNG – Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol M Rano Hadiyanto mengklaim penutupan jalan yang dilakukan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional sejak 11 Januari lalu, mampu menurunkan tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Bandung.
Penutupan yang dilakukan di 23 ruas jalan tersebut, kata Rano, ditutup pada jam-jam yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Hasil evaluasi penutupan jalan yang dilakukan oleh Dinkes, Diskar PB, Satpol PP, dan Satuan Lintas Kota Bandung dinyatakan cukup efektif dengan adanya data dari Dinkes di lokasi penutupan jalan penyebaran Covid-19 menurun 25 persen,” ungkap Rano kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (23/2).
Menurutnya, saat ini dalam program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro, Forum Komunitas Lalu Lintas Angkutan Jalan tetap melakukan penutupan beberapa ruas jalan dengan periode waktu tertentu, yakni pada pukul 18.00 sampai 05.00 WIB.
“Kita kasih menunggu ratas kembali yang dilaksanakan Forkopimda menunggu hasil sejauh mana tingkat penyebaran Covid-19 di kota Bandung. Kedepan kalau sudah kondusif, pimpinan menyatakan kota Bandung clear, bisa dilaksanakan penormalan kembali. Masing-masing instansi masih menunggu,” tambahnya.
Menurut Rano, waktu pemberlakuan penutupan jalan sejauh ini merupakan jam-jam puncak keinginan masyarakat untuk berkerumun. “Jam-jam tersebut jam puncak di mana masyarakat keinginan untuk berkerumunnya cukup tinggi. Sehingga penutupan jalan bisa mencegah penutupan jalan untuk berkerumun,” jelasnya.
Disinggung mengenai penumpukan kendaraan yang kerap kali terjadi saat penutupan jalan, Rano menuturkan, pihaknya turut mengantisipasi hal tersebut dengan mengurai tumpukan kendaraan terlebih dahulu sebelum jalan ditutup.
“Penutupan jalan tersebut sudah kami perhitungkan dengan Dishub. Ada penumpukan di ruas-ruas jalan tertentu. Misalnya saat Riau ditutup, maka ada penumpukan di Trunojoyo-Tamansari. Itu sudah kami antisipasi dengan cara penguraian, baru saja terjadi hujan, pelaksanaan penutupan di beberapa titik menjadi lebih fleksibel. Kami urai dulu kemacetan yabg terjadi, baru ditutup. Di waktu-wkatu tertentu pelaksanaan penutupan fleksibel,” tuturnya.
Rano menambahkan, sejauh ini pihaknya belum berencan menambah ruas jalan yang akan diberlakukan buka tutup. Namun, ia juga tetap mengindahkan berbagai masukan dari masyarakat baik mengenai penutupan jalan, maupun kemacetan.