CIANJUR – Pemkab Cianjur, Jawa Barat, kembangkan wisata tambak udang di sepanjang pesisir selatan Cianjur, sebagai upaya mendongkrak kembali kunjungan dan roda perekonomian masyarakat sekitar yang terpuruk selama pandemi COVID-19, kawasan wisata tersebut nantinya bernuansa edukasi.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan setelah pandemi usai, tempat wisata akan menjadi tujuan warga dari berbagai daerah untuk dikunjungi, sehingga berbagai program promosi langsung dilakukan pemerintah daerah bersama Pemprov Jabar salah satunya meluncurkan scan barcode pariwisata.
“Cukup memindai barcode, siapa saja dapat mengetahui apa saja fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di obyek wisata di Cianjur, sehingga mereka dapat dengan mudah menentukan pilihan sebelum berkunjung,” katanya, dilansir dari Antara.
Seperti di pantai selatan yang memiliki bentangan sepanjang 75 kilometer, segera dipasang barcode yang di dalamnya terdapat keterangan pantai yang dinilai masih bersih dan asri lengkap dengan fasilitas penunjang serta obyek wisata tambak yang akan dibangun di beberapa titik.
Ia menuturkan, selama ini, banyak investor yang sudah membuka tambak di sepanjang pantai tersebut, sehingga pemerintah daerah akan membangun tambak untuk wisata bernuansa edukasi, sehingga berbeda dengan daerah lain yang sudah mengembangkan tambak sebagai upaya peningkatan usaha atau murni bisnis.
“Tambak yang akan dibangun merupakan tambak wisata, dimana wisatawan yang datang, selain berlibur akan mendapatkan edukasi mulai dari pembibitan hingga tersaji di atas meja untuk disantap. Sehingga tidak hanya menguntungkan untuk pemerintah daerah, namun pengembangan tambak tersebut akan meningkatkan perekonomian warga sekitar,” katanya.
Pasalnya tambah dia, warga sekitar akan menjadi pengelola sekaligus sebagai pembudidaya setiap tambak yang akan dibangun. Tidak hanya di selatan, ungkap Herman, pihaknya juga akan mengembangkan dan mempromosikan obyek wisata baru di Cianjur mulai dari utara hingga selatan.
“Kami imbau seluruh kecamatan dan desa, berlomba untuk memasang scan barcode di setiap tempat wisata dan produk unggulan yang ada di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat memudahkan wisatawan untuk datang berkunjung, sehingga setelah pandemi usai perekonomian dapat langsung meningkat,” katanya.