Setelah ada proses yang mengakibatkan pelaksanaan Musda tersebut diundur beberapa kali, lanjut Obar, akhirnya Musda bisa dilaksanakan dengan dua kandidat calon Ketua DPD, itu artinya Partai Golkar Kabupaten Bandung mampu dan tidak ada penggiringan di dalamnya.
“Kalau ada penggiringan kan pasti hanya satu calonnya,” ujar Obar.
Ia berharap, Partai Golkar Kabupaten Bandung ke depan akan lebih solid karena temanya “Bersatu Untuk Indonesia” yang tentu saja harus diterjemahkan dan dilaksanakan.
“Saya mengucapkan selamat untuk Partai Golkar Kabupaten Bandung dan berharap semoga Partai Golkar akan terus berjaya. Setelah ini saya berharap semoga ke depan ada penyegaran-penyegaran, tetap bisa bertahan dan akan semakin bertambah,” paparnya.
Di tempat yang sama, Mantan Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung, Dadang M Naser mengungkapkan rasa syukurnya karena dinamika Partai Golkar telah selesai dengan diperolehnya hasil Musda X yang memutuskan secara aklamasi Sugianto sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung periode 2021-2026.
“Jadi tadi Kang Sugih terpilih dengan suara terbanyak dan akhirnya diputuskan secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung, walaupun ada beberapa teman yang tidak hadir di dalam Musda itu haknya, namun sesuai AD/ART itu sudah memenuhi kuorum,” kata Dadang.
Dalam Musda X tersebut, menurut Kang DN telah dibahas mengenai evaluasi kepemimpinannya sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung pada periode sebelumnya.
Selain itu, disampaikan juga laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari dirinya. Selain itu, Partai Golkar harus mempersiapkan program-program akurat partai untuk menghadapi lima tahun kedepan.
“Saya itu sudah lewat waktu sebagai Ketua DPD, masanya sudah habis, ya karena ada pengunduran-pengunduran pelaksanaan Musda oleh DPD Jawa Barat. Namun hari ini Musda sudah dilaksanakan, sudah tuntas pekerjaan saya sebagai Ketua DPD menjalankan amanat partai selama lima tahun ini,” paparnya.
Prioritas Partai Golkar kedepan, kata Dadang adalah konsolidasi-konsolidasi organisasi yang kuat, program-program unggulan Golkar harus dipertajam.
“Arahkan ke gerakan ekonomi, gerakan pendidikan, dan gerakan sosial. Setelah itu baru arahkan kepada kepentingan politik, jangan didahulukan dulu kepentingan politik,” ujarnya.