BANDUNG – Semakin ramainya foodcourt Taman Kuliner Legok 9 membuat pihak pengelola terus meningkatkan keindahan dan kenyamanan dari tempat kuliner ini.
Berlokasi di bawah jalan Layang Pasupati, Taman Kuliner Legok 9 mulai menjajaki kerja sama dengan pihak-pihak ketiga untuk turut berkonstribusi memajukan usaha menengah kecil dan mikro (UMKM), salah satunya dengan menggandeng mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam hal dekorasi dan desain.
“Ini kan masih banyak kekurangan, ada pembicaraan kita ingin ini dimural dengan konsep sensasi jajanan kolong langit dan sasaran kita adalah mahasiswa dari ITB jurusan seni rupa, mudah-mudahan mereka mau membantu,” ujar Anton Satrio selaku pengelola Kuliner Legok 9 kepada Jabar Ekspres, Rabu (17/2)
Selain mendesain tempat agar lebih estetik, pihak pengelola juga terus melakukan pengembangan dan peningkatan fasilitas sembari mencari dukungan dana dari berbagai pihak.
Anton menyebutkan bahwa baik dari pihak pemerintah maupun swasta sudah banyak yang tertarik untuk memajukan lingkungan tersebut.
“Dari pihak pemerintah kelurahan itu sangat support, dari kecamatan juga, kita juga udah bikin proposal pengajuan untuk kebutuhan. Salah satu dari pabrik cat juga sudah acc tinggal kepastian tanggalnya,” tambah Anton.
Tempat yang awalnya sebagai lahan parkir bus pariwisata yang berkunjung ke Kota Bandung ini juga tak akan menghilangkan fungsi awalnya.
Menurut Anton, jika keadaan sudah normal lagi dan sudah banyak bus pariwisata yang hinggap lagi di Kota Bandung, maka akan tetap ada lahan untuk tempat parkir bus meski tak akan menampung sebanyak dulu lagi.
“Ke depannya tetap menyediakan space untuk lahan parkir bus pariwisata, cuma kalo dulu bisa menampung 7 sampai 11 bus. Kalo sekarang paling 3 bus,” jelas Anton.
Untuk lebih menarik minat wisatawan, ke depannya selain menjadi tempat wisata kuliner, Taman Kuliner Legok 9 juga akan menyediakan pernak-pernik kerajinan tangan khas Kelurahan Tamansari.
Diharapkan dengan adanya Taman Kuliner Legok 9 ini, perputaran ekonomi warga setempat menjadi lebih hidup dan lebih baik di tengah keadaan kahar ini.
“Ini program pemberdayaan masyarakat yang betul-betul dikelola masyarakat, pokoknya gimana caranya masyarakat bisa mandiri, bisa bangkit dari keterpurukan, dan bisa belajar berwirausaha,” pungkas Anton. (mg7)