DEPOK – Seorang pria paruh baya berusia 50 tahun terlihat sedang sibuk menata meja peralatan jahit yang ditumpuknya di atas sebuah sepeda yang ia rakit sendiri.
Adalah Saiful, seorang penjahit keliling asal Jawa Tengah yang kini tengah beradu nasib di daerah Depok. Sehari-harinya bapak 3 anak itu mencari sesuap nasi dengan cara berkeliling di setiap sudut kota.
Pekerjaan sebagai tukang jahit keliling ini telah ia lakoni puluhan tahun terakhir. Namun, baru kali ini ia merasakan betapa sulitnya mencari duit.
“Sudah 20 tahun saya (bekerja) seperti ini. Namun baru kali ini saya rasakan betul susahnya nyari uang,” ungkap Saiful kepada wartawan, Minggu (14/2/2021).
Saiful menuturkan sebelum pindah ke Depok, ia sempat mangkal di daerah Bogor. Namun dirinya terpaksa pindah lantaran pemasukan yang tidak sebanding dengan kebutuhan per harinya.
“Saya sempat putus asa karena tak tahu harus gimana (untuk bertahan hidup),” kisahnya.
Bermodal nekat, Saiful akhirnya memutuskan untuk pindah ke Kota Depok dengan harapan bisa mendapatkan pemasukan lebih.
Alhasil, kini sudah memasuki bulan keempat waktu yang ia habiskan di Depok bersama rekannya yang juga dari Semarang.
Di Depok, Saiful berharap nasibnya bisa berubah menjadi lebih baik. Sayangnya, harapan itu tak kunjung hadir.
Alih-alih nomplok, pendapatan Saiful justru apes. Saiful tak mengira kalau ternyata di Depok nasibnya akan jauh lebih parah.
“Seandainya saya tahu begini, mendingan dulu saya ke tempat lain, atau kemanalah gitu,” ujarnya kesal.
Nasi sudah terlanjur jadi bubur, mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk nasib Saiful saat ini.
Ia mengaku, kondisinya semakin memburuk setelah adanya pandemi Covid-19. “Setelah adanya virus corona ini pemasukan sehari-hari saya menurun drastis, dari yang tadinya 50 ribu bahkan sampai 100 ribu kini mulai sulit,” ujarnya.
Ia pun berharap semoga pandemi ini cepat berlalu. “Semoga virus ini cepat selesai biar bisa beraktivitas seperti dulu lagi,” pungkasnya. (Mg17)