Imlek Bencana

Imlek Bencana
0 Komentar

Saat itu Roy sudah berumur 38 tahun. Sudah kawin. Sudah punya anak 1 orang.

Mengapa Roy sampai bertengkar dengan ayahnya seperti itu?

“Saya ini ingin mandiri. Ingin keluar dari perusahaan Papa. Saya ingin jadi pengusaha sendiri,” jawabnya.

“Untuk apa? Kan ngurus perusahaan Papa juga enak,” tanya saya.

“Saya kan ingin bisa beli mobil sendiri, beli rumah sendiri dan punya uang sendiri,” jawabnya.

“Apa sulitnya keluar dari perusahaan Papa?” tanya saya.

“Selalu tidak diizinkan. Dihalangi,” jawabnya.

“Anda di perusahaan Papa diberi jabatan apa?”

“Direktur Utama.”

Baca Juga:ePaper Jabar Ekspres Edisi Sabtu, 13 Februari 2021bank bjb Serahkan Bantuan Penanganan Bencana di Jabar

“Kan sudah bagus,” kata saya. “Berarti Papa Anda itu orang baik,” kata saya.

“Memamg saya direktur utama, tapi tidak punya wewenang apa pun di bidang keuangan. Semua pengeluaran harus ada tanda tangan Papa,” jawabnya.

“Apakah tidak ada aturan bahwa pengeluaran di bawah sekian juta tidak perlu lewat Papa?” tanya saya.

“Tidak ada. Sekecil apa pun harus lewat Papa,” jawabnya.

Menurut Roy, akhirnya ia keluar paksa dari perusahaan ayahnya. Ia pun mendirikan usaha serupa dengan usaha ayahnya di Pamekasan, Madura. Sang ayah tidak ada masalah.

Lalu Roy membangun bengkel mobil di Surabaya. Tidak jauh dari rumah sang ayah. “Begitu saya punya usaha di Surabaya bengkel saya diganggu terus oleh Papa,” ujar Roy. “Intinya, Papa tidak mau saya punya usaha di Surabaya. Kalau di Madura tidak apa-apa,” ujar Roy.

Tapi Roy ingin berkembang di Surabaya. Ia merasa menguasai medan besar Surabaya.

“Apa saja gangguan itu?”

“Terakhir, Papa menyuruh orang menggergaji tangga di bengkel saya,” ujar Roy.

Baca Juga:Mulai Bulan Depan Beli Mobil Baru Bebas PajakJamie Raskin

Itulah yang membuat Roy tidak tahan lagi. Lalu menembak mobil di showroom ayahnya tadi. Juga mobil milik pejabat itu. Yang membuatnya masuk tahanan itu.

Dua tahun kemudian, usaha bengkel Roy tetap jalan dengan baik. Yang di Madura juga baik. Bahkan ia mendirikan bengkel mobil di Mojokerto. Ia membeli tanah persis di sebelah Liek Motor, Mojokerto.

Lewat bengkelnya itu Roy punya maksud suatu saat akan membeli Liek Motor, Mojokerto, milik Papanya yang di sebelahnya itu.

0 Komentar